Korban Mutilasi Seorang Wanita, Berikut Alasan Pelaku Saat Diamankan Polisi

  • Bagikan

Jatim, Narasiberita.co.id.- Terungkap 2 alasan utama Rochmat Tri Hartanto (RTH) alias A (33) nekat bunuh dan mutilasi Uswatun Khasanah atau kerap disapa Ana hingga potongan tubuhnya terpisah di 3 Kabupaten. Melalui konferensi pers di Mapolda Jatim pada Senin (27/1/2025).

Rochmat cemburu dan menuduh korban memasukkan laki-laki lain di kosnya.

“Motifnya sakit hati dan cemburu karena korban ini pernah memasukkan laki-laki lain di kos korban,” kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman dikutip dari Instagram @humaspoldajatim.

Selain itu, Farman juga menyebut pelaku kesal karena korban kerap meminta uang kepadanya.

“Sehingga saat pertemuan di hotel di Kediri, memang pelaku sempat menyiapkan uang Rp 1 juta untuk korban,” katanya.

Selain itu, Farman juga menyebut Rochmat sakit hati karena Ana sempat mendoakan anaknya untuk menjadi pekerja seks komersial (PSK).

“Bahwa korban pernah berucap kepada tersangka bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar, anaknya ini akan menjadi PSK. Itu juga membuat pelaku sakit hati,” jelasnya.

Ucapan lainnya yang membuat sakit hati adalah karena Ana sempat mengatakan agar Rochmat menghilangkan nyawa anak keduanya.

“Korban ini tidak terima karena pelaku punya anak yang kedua. Sehingga korban sempat melontarkan agar menghilangkan anak keduanya (pelaku).

Artikel Lainnya :  Pasir Gibug, Tempat Wisata Favorit bagi Para Wisatawan di Brebes

Pelaku Bukan Suami Siri Korban

Di sisi lain, Farman juga menyebut bahwa Rochmat bukanlah suami siri korban meski memang ada hubungan antara mereka.

Dia mengatakan pengakuan tersebut dilakukan Rochmat demi mengelabui orang di sekitarnya.

“Faktanya (Rochmat) tidak (suami siri Ana). Berhubungan sudah tiga tahun,” kata Farman.

“Kita temukan yang bersangkutan sering berhubungan dengan korban. Untuk mengelabui yang bersangkutan tidak dicurigai, mengaku sebagai suami siri,” sambungnya.

Potongan Tubuh Disebar di 3 Kabupaten

Sementara itu, PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi membenarkan, RTH sengaja dibawa ke Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim untuk menjalani penyidikan lanjutan atas kasus tersebut.

Tersangka RTH ditangkap di kawasan Kabupaten Madiun.

Lalu, membuang beberapa potongan tubuh korban di wilayah lain, seperti Ngawi, Trenggalek, dan Ponorogo.

“Iya itu BB, besok dirilis. Ditangkap di Madiun, mohon waktu,” ujar AKP Fauzi di halaman depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Minggu (26/1/2025) malam.

Pelaku mutilasi RTH merupakan pria asal Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung.

Artikel Lainnya :  Wisata Kuliner Disolo, Ini 5 Jajanan Enak di Sekitar Stadion Manahan

Sedangkan korban Uswatun Khasanah berasal dari Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar namun bekerja di Tulungagung.

Lalu penemuan koper merah berisi jasad korban tergeletak di dasar parit Desa Dadapan, Kendal, Ngawi pada Kamis (23/1/2025).

Informasi yang dihimpun SURYAMALANG.COM, sehari-hari pekerjaan RTH diduga menjadi makelar mobil bodong di Tulungagung.

Setelah kabar penangkapan RTH menyebar luas, akun Instagram-nya @skipp3r_86 diserbu netizen.

RTH terakhir kali mengunggah video-nya sedang nge-gym pada 12 July 2023.

Banyak komentar netizen yang mengecam perbuatan RTH karena tega terhadap perempuan.

Penemuan Mayat dalam Koper

Sebelumnya, warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan mayat wanita dalam koper berwarna merah pada Kamis (23/1/2025).

Mayat wanita yang belum diketahui identitasnya tersebut diduga merupakan korban pembunuhan dan mutilasi.

Saat ditemukan, kondisi mayat wanita tersebut tanpa kepala dan kedua kakinya.

Dikutip dari Kompas.com, mayat dalam koper pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Yusuf, yang hendak membuang sampah.

Awalnya, Yusuf menemukan bungkusan plastik besar berwarna hitam di selokan.

Artikel Lainnya :  Bunga Waterpark Puncak, Tempat Wisata di Bogor Menghadirkan Fasilitas Lengkap dan Terbaru

Setelah dibuka, bungkusan plastik bubble wrap tersebut ternyata berisi koper berwarna merah yang di dalamnya terdapat mayat wanita.

Menurut Yusuf, mayat wanita tersebut dalam kondisi telanjang dan dibungkus dengan selimut warna krem.

“Saat saya buka, ternyata mayat perempuan yang telanjang dibungkus dengan selimut,” jelas Yusuf.

Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Sagitarama menambahkan bahwa dalam bungkusan tersebut juga terdapat sandal dengan hak tinggi.

“Tadi ada sandal hak tinggi dengan warna kuning bagian bawahnya, sepertinya yang biasa dipakai untuk acara,” ujar Andik.

Tak berlangsung lama, Andik pun langsung melaporkan penemuan tersebut kepada polisi.

“Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh, tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

Selain itu, warga menemukan adanya kejanggalan pada bungkusan paket berisi mayat tersebut.

Hal itu lantaran paket tersebut terlihat dikemas dengan sangat rapi.

“Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” terang Andik.

 

  • Bagikan