Seluma, Narasiberita.co.id – Dampak kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kabupaten Seluma mulai meluas. Dampak yang mulai dirasakan saat ini adalah nelayan yang berhenti melaut karena tidak mendapatkan BBM.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Seluma Hj. Zuraini mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah mengambil langkah kongkrit, khususnya kepada nelayan di wilayah Talo.
“Kita bersama dengan pihak kepolisian khususnya polsek Talo sudah mengambil langkah untuk nelayan. Nelayan kita rekomendasikan untuk mendapatkan BBM di SPBU, walaupun kuotanya tidak seperti biasa,” sampai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Seluma melalui Jaringan Telpon Whatsapp, Rabu (28/05/2025).
Menariknya, rekomendasi ini hanya diberikan kepada nelayan di wilayah Talo saja, sedangkan sebaran nelayan di kabupaten Seluma cukup banyak. Seperti di desa Pasar Seluma dan Wilayah Kecamatan Semidang Alas dan Maras.
“Untuk wilayah pasar Seluma mereka jarang meminta rekomendasi ke kita. Jadi kita fokuskan nelayan di Talo saja,” Tambah Zurai.
Saat ditanyakan upaya yang akan dilakukan kedepan untuk mengantisipasi kelangkaan BBM bagi masyarakat Nelayan. Zuraini membeberkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
“Kita sudah menyampaikan ke kementerian terkait pembangunan SPBN, namun SPBN ini harus dikelola oleh swasta. Jadi kita membuka peluang bagi investor yang tertarik untuk mendirikan SPBE di Kabupaten Seluma, kita akan bantu proses perizinan ke kementerian,” ungkap Hj. Zuraini.
Diketahui bahwa saat ini nelayan masih mendapatkan BBM di SPBU terdekat, belum tersedianya tempat pengisian BBM khusus menjadi salah satu tantangan dikala terjadi antrian di SPBU bagi nelayan khususnya. (Da)
