Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan untuk menyediakan ambulan gratis di setiap desa.
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah nyata yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Terutama dalam hal pelayanan kesehatan darurat.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, S.IP, MM, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap rakyat.
“Ini adalah kebijakan yang membantu rakyat dan benar-benar berpihak kepada rakyat. Tentu saja, kami sepenuhnya mendukung.” Edwar menjelaskan bahwa pengadaan ambulan gratis di setiap desa akan menjadi solusi bagi masalah akses kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil.
Selama ini, banyak warga desa yang kesulitan mendapatkan layanan ambulan saat mengalami keadaan darurat medis. Dengan adanya ambulan di setiap desa, diharapkan respons terhadap kasus-kasus darurat kesehatan bisa lebih cepat dan efektif.
“Kita tahu bahwa akses kesehatan di daerah pedesaan masih menjadi masalah serius. Dengan adanya ambulan gratis, diharapkan tidak ada lagi warga yang terlambat mendapatkan pertolongan medis karena kendala transportasi.”
Meski mendukung penuh, Edwar menegaskan bahwa DPRD Provinsi Bengkulu akan terus mengawal pelaksanaan kebijakan ini.
Hal ini untuk memastikan bahwa program tersebut berjalan sesuai dengan harapan dan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Kami akan memastikan kebijakan ini berjalan sesuai dengan rencana. Tujuannya adalah agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil.”
Edwar juga menambahkan bahwa DPRD akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk memastikan bahwa ambulan yang disediakan memenuhi standar pelayanan kesehatan.
“Kami tidak ingin ambulan yang disediakan hanya sekadar ada, tetapi harus memenuhi standar yang dibutuhkan untuk pelayanan darurat,” tegasnya.
Menanggapi isu rasionalisasi anggaran atau efisiensi yang sedang dilakukan oleh pemerintah pusat, Edwar menegaskan bahwa pengadaan ambulan gratis tidak bisa dianggap sebagai pemborosan.
Menurutnya, layanan ambulan adalah kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda.
“Pengadaan ambulan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ini bukan pemborosan, melainkan investasi untuk keselamatan dan kesehatan rakyat. Kami yakin pemerintah pusat juga memahami pentingnya program ini,” ujar Edwar.
Ia juga menyebutkan bahwa efisiensi anggaran seharusnya tidak mengurangi alokasi untuk program-program yang bersifat mendesak dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Justru program seperti inilah yang harus diprioritaskan. Karena, dampaknya langsung dirasakan oleh rakyat,” tambahnya.
Meski mendapat dukungan penuh dari DPRD, Edwar mengakui bahwa pelaksanaan kebijakan ini tidak akan mudah. Tantangan terbesar adalah memastikan bahwa ambulan yang disediakan benar-benar terdistribusi merata ke seluruh desa, termasuk daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.
“Kami menyadari bahwa distribusi ambulan ke seluruh desa tidak mudah, terutama di daerah-daerah dengan akses transportasi yang sulit. Namun, kami yakin dengan kerja sama yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, program ini bisa berjalan lancar. Edwar juga berharap bahwa program ini tidak hanya berhenti pada pengadaan ambulan, tetapi juga diikuti dengan peningkatan kualitas layanan kesehatan di daerah pedesaan.
