Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Para pembaca yang dimuliakan Allah Swt , tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, JagalahLisanSupayatidakMenyakitiOrang Lain.
Materi ini ditulis oleh Ustadz Dr. Iwan Ramadhan, M.H.I. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Jami’ Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah
Bahasa lisan semakin berkembang setiap hari. Perubahan gaya berbicara dari waktu ke waktu seperti mengarah kepada hilangnya rasa hormat dan menghargai lawan bicara.
Pada zaman sekarang, perilaku interaksi verbal manusia sering tidak memperhatikan perasaan lawan bicara. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Termasuk pengaruh budaya bicara daerah lain yang dikonsumsi oleh generasi milenial dan masyarakat kelompok dewasa melalui media sosial.
Oleh karena itu, seseorang harus menjaga ucapan lisannya. Sebagaimana perintah Allah dalam surat Al-Ahzab, ayat 70-71 yang artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah ucapan yang benar! Maka Allah akan memperbaiki amal perbuatan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah meraih kemenangan yang besar.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Ucapan seperti dua mata pisau. Ucapan bisa membahagiakan orang, tetapi juga bisa menyakiti orang lain. Ucapan bisa mendamaikan suatu bangsa, tetapi juga bisa menyengsarakan bangsa lain.
Oleh karena itu, tanggung jawab ucapan sangat besar di hadapan Allah. Hal ini tergambar dari hadits yang disampaikan Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dalam kitab Sunan at-Tirmidzi yang artinya:
“Ketika pagi hari mendatangi manusia, maka seluruh anggota tubuh memberikan peringatan kepada lisan dengan berkata ‘bertakwalah kamu kepada Allah untuk kami karena kami sangat bergantung kepadamu. Jika kamu istiqomah, maka kami istiqomah dalam kebaikan. Jika kamu menyimpang, maka kami juga akan menyimpang.”
Hadits ini menggambarkan betapa pentingnya peran lisan dan ucapan dalam perilaku manusia. Jika ucapan manusia baik maka perilakunya akan menjadi baik.
Jika ucapan manusia buruk maka perilakunya juga akan menjadi buruk. Dari sudut psikologis, ucapan yang baik memang dapat menimbulkan perbuatan yang baik.
Hal ini karena lisan atau ucapan adalah ungkapan yang keluar dari dalam hati manusia, maka ia menggambarkan karakter dan perilaku manusia.
Artinya: “Lisan adalah penerjemah bahasa hati dan implementasi hati yang nampak dari tubuh seseorang.”
Tanggung jawab ucapan sangat besar, bahkan ia dianggap kunci kebahagiaan dan kesengsaraan seseorang di akhirat. Lisan dapat memasukkan manusia ke dalam surga, sekaligus dapat menjerumuskan manusia ke dalam neraka.
Hal ini ditegaskan Nabi pada hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari yang artinya: