Turunnya Harga TBS Kelapa Sawit di Provinsi Bengkulu, Jadi Perhatian Serius Bagi Petani

  • Bagikan
Foto: Turun nya Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu< Jadi Perhatian Khusus Para petani/NB-co.id

Bengkulu, Narasiberita.co.id.-Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi  Bengkulu terus turun dan Penurunan terjadi di oktober 2024 selama beberapa bulan terakhir, Harga Tersebut mengalami penurunan dibanding bulan september yang berada di angka Rp. 2.602,13/kg, Serta agustus mencapai Rp. 2.700/kg.

Berdasarkan rapat penetapan harga yang dirilis oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, harga TBS sawit untuk tanaman berusia antara 10 hingga 20 tahun ditetapkan sebesar Rp 2.552,69 per kilogram (kg).

Penurunan ini menjadi perhatian serius bagi petani sawit di Bengkulu, yang mengandalkan pendapatan dari hasil penjualan TBS mereka.

Sub Koordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahri, menjelaskan bahwa penurunan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satunya adalah kondisi cuaca yang mengakibatkan penurunan kualitas hasil panen.

Artikel Lainnya :  Pastikan Stok Minyakita Subsidi Aman, Forum Buloq Ingatkan Distributor dan Pengecer Jual Sesuai Harga

“Pada bulan Oktober ini, harga TBS sedikit mengalami penurunan dari Rp 2.600 menjadi Rp 2.500 per kilogram. Salah satu penyebabnya adalah cuaca yang kurang bersahabat, sehingga mempengaruhi kualitas buah sawit,” ungkap Yuhan pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Selain cuaca, Yuhan juga menyebutkan bahwa laporan dari perusahaan-perusahaan terkait hasil panen yang tidak lengkap menjadi faktor lain yang turut mempengaruhi penetapan harga.

“Ada juga beberapa laporan (invoice) dari perusahaan yang tidak lengkap, sehingga data tersebut tidak bisa sepenuhnya dimasukkan ke dalam perhitungan penetapan harga. Hal ini turut menyebabkan ketidaksempurnaan dalam perhitungan harga TBS bulan ini,” tambahnya.

Untuk harga TBS sawit berdasarkan usia pohon, Yuhan menjelaskan bahwa harga bervariasi, Untuk Pohon sawit berusia 3 hingga 9 tahun, harga berkisaran Rp. 2.150,23/kg hingga Rp. 2.516.27/kg, Sementara untuk usia pohon 21 hingga 25 tahun, harga ditetapkan antara Rp 2.549,98/ kg hingga Rp 2.295,48/kg.

Artikel Lainnya :  Sekda Bengkulu Sambut Baik Kerjasama Bank Bengkulu Luncurkan Tabungan Haji dan Umroh

Meskipun penetapan harga di tingkat provinsi kerap tidak selaras dengan harga yang berlaku di tingkat kabupaten, Yuhan menegaskan bahwa harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan seringkali lebih baik, karena mereka langsung menilai kualitas buah sawit yang diterima.

“Harga yang ditetapkan oleh perusahaan sebenarnya lebih baik daripada harga dari pemerintah atau tim penetapan harga. Karena, perusahaan langsung melihat kualitas buah sawit yang diterima. Saya berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan sawit di Provinsi  Bengkulu, yang saat ini menetapkan harga TBS hingga Rp 2.800 per kilogram, lebih tinggi dari penetapan harga pemerintah,” jelas Yuhan.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah berkontribusi dalam mendukung harga sawit di Bengkulu dan berharap agar kerjasama ini terus berlanjut demi memajukan sektor sawit di wilayah tersebut.

Artikel Lainnya :  Atlet Hapkido Kota Bengkulu Sabet Emas di Kejuaraan Asia Tenggara

“Terima kasih atas kerjasamanya selama ini, dan kami berharap kedepannya sawit Bengkulu bisa semakin berjaya,” tambahnya.

Provinsi Bengkulu saat ini memiliki 31 perusahaan kelapa sawit yang beroperasi, dengan 14 diantaranya tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam GAPKI ini aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk penetapan harga TBS dan implementasi kebijakan bersama pemerintah daerah.

“Di Bengkulu ada 31 perusahaan kelapa sawit, dan 14 diantaranya tergabung dalam GAPKI. Alhamdulillah, semuanya aktif dalam kegiatan seperti penetapan harga dan kebijakan lainnya bersama pemerintah. Kami mengajak teman-teman perusahaan lainnya yang belum aktif untuk bisa bergabung dan mendukung pembangunan di Bengkulu melalui sektor sawit ini,” tutup Yuhan. (NH)

  • Bagikan