Basarnas Bengkulu Kibarkan Berdera Merah Putih Raksasa di Pulau Tikus

  • Bagikan

Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Bengkulu tahun ini terasa berbeda. Bukan hanya upacara di lapangan, bukan pula sekadar kirab bendera di jalan protokol.

Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bengkulu memilih cara unik: mengibarkan Merah Putih raksasa di Pulau Tikus, bahkan hingga ke dasar laut.

Momen itu berlangsung Sabtu (17/8), diiringi sorak kagum masyarakat yang hadir. Bendera berukuran 40 x 20 meter berkibar gagah di atas lautan lepas, ditiup angin samudera. Dari kejauhan, warna merah dan putih tampak kontras dengan birunya laut, menghadirkan pemandangan yang membuat dada bergetar.

“Pengibaran bendera raksasa ini adalah wujud nyata kecintaan kami pada tanah air. Kami ingin momentum HUT ke-80 ini tidak hanya dirayakan di darat, tetapi juga di wilayah kepulauan dan perairan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia,” ujar Kepala Basarnas Bengkulu Muslikun Sodik.

Tak hanya Basarnas, aksi ini juga melibatkan banyak potensi SAR dan komunitas pecinta alam. Diantaranya Club Selam MSDC Unib, Rafflesia Bengkulu Diving Center, LATUN, Mapala Agrabuana STIA, GPA Gendong Adventure, Mapala Unived, Pafe Unib, hingga Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Bengkulu.

Artikel Lainnya :  Jaga Kesehatan dan Kebugaran WBP, Lapas Perempuan Bengkulu Giat Senam Pagi

Mereka bergabung dalam satu semangat: merayakan ulang tahun Indonesia dengan cara berbeda. Prosesinya berlangsung penuh kekompakan. Saat bendera raksasa dibentangkan di atas perahu karet, sejumlah penyelam langsung turun untuk memastikan pengibaran berjalan mulus meski ombak cukup kencang.

Selepas pengibaran di permukaan, perayaan berlanjut lebih menantang. Tim penyelam Basarnas bersama potensi SAR melaksanakan upacara pengibaran bendera di kedalaman laut sekitar Pulau Tikus. Dengan perlengkapan selam lengkap, mereka menyelam hingga dasar laut, membawa bendera untuk dikibarkan.

Di antara ikan-ikan kecil dan terumbu karang, Merah Putih tetap tegak berkibar. Prosesi itu menjadi simbol cinta tanah air sekaligus ajakan untuk menjaga kekayaan laut Nusantara.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terus mencintai dan menjaga keutuhan NKRI serta sumber daya alamnya,” ujar Muslikun.

Bagi para penyelam, upacara bawah laut bukan sekadar atraksi. Itu adalah pengingat bahwa laut Indonesia adalah aset besar yang harus dirawat. Bengkulu sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah dengan potensi maritim besar, dari wisata Pulau Tikus hingga kekayaan perikanan.

Artikel Lainnya :  Jasa Raharja dan Korlantas Polri Adakan Kegiatan Monev Bidang Penegak Hukum Tw III 2024

Perayaan HUT RI kali ini sekaligus menjadi bukti bahwa nasionalisme tidak melulu diwujudkan lewat baris-berbaris di lapangan. Di lokasi yang menantang sekalipun, semangat cinta tanah air tetap bisa berkobar.

Apalagi Pulau Tikus bukan tempat sembarangan. Pulau kecil yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Kota Bengkulu itu memang kerap jadi ikon wisata bahari.  Di hari peringatan kemerdekaan, pulau ini seolah disulap menjadi panggung patriotisme.

Bagi Basarnas Bengkulu, kegiatan ini sekaligus sarana latihan dan pembuktian kesiapan tim dalam menghadapi medan ekstrem. Jika di laut lepas mereka mampu kompak mengibarkan bendera raksasa, itu menunjukkan betapa terlatihnya mereka menghadapi tantangan.

Artikel Lainnya :  Program Tukar Nalar 3.0, Japelidi Bekerja Sama Dengan Mafindo Bengkulu

Semangat patriotisme berpadu dengan profesionalisme. Tak hanya menunjukkan kecintaan pada Merah Putih, kegiatan ini juga mempererat sinergi antara Basarnas dengan komunitas pecinta alam dan masyarakat.

“Kebersamaan ini penting. Kita buktikan bahwa cinta tanah air bisa diwujudkan dalam bentuk apa saja, bahkan di bawah laut,” ujar Muslikun. (NB) 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan