RSTG Kota Bengkulu Dipertanyakan, Dewan Minta Evaluasi atau Penutupan

  • Bagikan

Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Ketua Komisi 1 DPRD kota Bengkulu Bambang Hermanto meminta pemerintah kota dalam hal ini Dinas Kesehatan melakukan evaluasi terhadap manajemen RSTG.

Sebab berdasarkan laporan yang masuk ke komisi 1 kondisi manajemen RSTG tidak sehat. Salah satunya yakni disebutkan direktur RSTG Direktur RSTG, drg. Fitri Tiarsari Andrianti kurang bisa bekerja sama dengan manajemen yang ada saat ini.

“Saya mendapat laporan demikian, disebutkan bahwa direktur RSTG ini sering bekerja sendiri. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka RSTG tidak akan maju, tidak boleh dalam satu manajemen melakukan hal hal tanpa persetujuan tim, semua harus transparan, semua harus memiliki semangat yang sama untuk memajukan satu rumah sakit, kalau kondisinya sudah bekerja masing-masing, ya saya kira dinas kesehatan harus segera melakukan evaluasi terhadap manajemen RSTG,” sampai Bambang.

Artikel Lainnya :  Antisipasi Penyakit ISPA, Dinkes Kota Bengkulu Himbau Seluruh Masyarakat Jaga Pola Makan

Diapun khawatir jika kondisi seperti ini dibiarkan berlarut-larut maka RSTG Kota Bengkulu akan tutup. Apalagi jumlah pasien di RSTG sangat minim sekali, bahkan hampir tidak ada.

“Bisa jadi masyarakat tidak percaya mau berobat kesana sehingga tidak ada pasien, atau juga masih banyak masyarakat yang tidak tahu keberadaan RSTG ini karena kurangnya sosialisasi atau publikasi, manajemennya saya lihat sangat tidak berjalan, kurang mau terbuka. Kondisi ini saya harap jangan dibiarkan berlarut-larut. Pemkot dan Dinkes harus segera melakukan tindakan,” tegas Bambang.

Bambang juga menyinggung soal gaji mantan PTT RSTG yang belum dibayarkan sejak bulan Maret 2025. Dan minimnya informasi yang bisa didapat dari rumah sakit tersebut.

Artikel Lainnya :  Dinkes Bengkulu Canangkan Penerapan Seluruh Puskesmas Terapkan PPK BLUD

“Padahal cita-cita awalnya dibangun rumah sakit Tino Galo ini sangat bagus, dewan siap mendukung kemajuan RSTG dari segi penganggaran, Namun belakangan kami lihat kok manajemen nya seperti ini, tidak mencerminkan profesionalitas sama sekali,” sesal bambang.

Untuk diketahui bahwa RSTG merupakan Rumah Sakit Tipe D Khusus Ibu dan Anak. dan berstatus Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Kesehtan Kota Bengkulu. Bahkan RSTG ini biaya operasional nya pertahun bisa menyedot anggaran daerah hingga miliaran rupiah.

“Untuk apa kita menghabiskan uang daerah hanya untuk sebuah manajemen yang tidak sehat,seperti di RSTG Kota Bengkulu,” tegas Bambang.

  • Bagikan