MAPABA PMII Rayon Khalid Bin Walid Diwarnai Kegiatan Senam Pagi dan Perbaikan Gizi
Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Khalid bin Walid jilid II tahun 2025 berlangsung dengan penuh semangat.
Acara ini dilaksanakan selama tiga hari dua malam. Itu dimulai dari tanggal 21 hingga 24, dan diikuti oleh puluhan peserta yang antusias untuk mengenal lebih dekat organisasi PMII serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, panitia tidak hanya fokus pada materi ideologi, keorganisasian, maupun wawasan kebangsaan, tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan dan kebugaran para peserta.
Setiap pagi, tepat di hari Sabtu dan Minggu, kegiatan dimulai dengan senam pagi bersama yang dipandu oleh panitia. Senam ini dilakukan untuk menjaga stamina para peserta agar tetap prima selama mengikuti rangkaian acara yang padat.
Menurut keterangan Adit (19), salah seorang anggota divisi keamanan yang turut mengawasi jalannya acara, senam pagi menjadi bagian penting dari kegiatan.
Ia menegaskan bahwa kesehatan peserta adalah prioritas. Karena, tanpa tubuh yang bugar, mereka akan sulit untuk menerima materi dan aktif mengikuti seluruh rangkaian acara.
“Acara MAPABA ini memang disusun dengan cukup padat. Mulai dari pagi hingga malam selalu ada kegiatan. Oleh karena itu, setiap pagi kami laksanakan senam bersama. Sekaligus, dilanjutkan dengan pembagian makanan bergizi. Harapannya, tubuh peserta tetap sehat, semangat mereka terjaga, dan mereka bisa mengikuti acara sampai selesai,” ujar Adit.
Selain senam, panitia juga menyiapkan menu makanan yang sehat dan bernutrisi. Konsep “perbaikan gizi” dihadirkan untuk memastikan bahwa para peserta tidak hanya mendapatkan asupan ilmu, tetapi juga mendapat perhatian terhadap kesehatan fisiknya.
Panitia berupaya menyediakan makanan yang seimbang. Mulai dari karbohidrat, sayuran, lauk pauk, hingga buah-buahan.
Adit menambahkan, langkah ini merupakan upaya kecil tetapi penting. Karena, sering kali peserta dalam kegiatan kaderisasi mahasiswa kurang memperhatikan asupan makanan.
“Kami tidak ingin ada peserta yang jatuh sakit karena kelelahan atau kurang gizi. Maka dari itu, kami berikan menu yang in shaa Allah seimbang. Setiap pagi ada buah, setiap siang dan malam ada lauk yang bergizi. Dengan begitu, mereka bisa tetap segar,” jelasnya.
Suasana senam pagi sendiri menjadi momen yang cukup berkesan. Para peserta terlihat antusias mengikuti gerakan demi gerakan yang dipandu. Gelak tawa pun terdengar saat beberapa peserta salah mengikuti instruksi.
Meski begitu, kebersamaan semakin erat terjalin. Senam pagi bukan hanya ajang untuk menjaga kesehatan, tetapi juga menjadi sarana mempererat kekompakan dan menghilangkan rasa kantuk setelah semalaman beraktivitas dalam forum diskusi dan materi.
Bagi panitia keamanan, tugas mereka bukan hanya menjaga ketertiban jalannya acara, melainkan juga memastikan kenyamanan seluruh peserta.
“Kami selalu siaga. Baik saat kegiatan materi, malam keakraban, maupun saat senam pagi. Karena di situlah keamanan dan ketertiban harus tetap dijaga agar acara berjalan lancar,” tambah Adit.
MAPABA jilid II ini juga menjadi ruang pembelajaran bagi peserta untuk disiplin dalam menjaga pola hidup sehat. Dengan adanya jadwal senam pagi, para peserta dididik untuk sadar bahwa kesehatan fisik sangat berpengaruh terhadap produktivitas intelektual dan spiritual mereka.
Secara keseluruhan, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dua malam itu berjalan lancar dengan dukungan penuh dari seluruh panitia. Adanya perhatian pada aspek kebugaran melalui senam pagi dan perbaikan gizi membuktikan bahwa PMII tidak hanya membentuk kader secara ideologis, tetapi juga memperhatikan sisi kesehatan jasmani para anggotanya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, harapan besar pun disematkan agar seluruh peserta dapat menjadi kader-kader PMII yang sehat, kuat, dan siap mengabdi untuk agama, bangsa, dan organisasi.
Senam pagi dan pola makan sehat yang diterapkan selama MAPABA menjadi contoh bahwa kaderisasi tidak hanya membangun mental dan intelektual, tetapi juga membentuk gaya hidup yang lebih disiplin serta menyehatkan. (BR)