UINFAS Bengkulu Lahirkan Pasangan Suami- Istri Guru Besar Pertama

  • Bagikan

Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Profesor atau Guru Besar (GB) merupakan jabatan fungsional tertinggi yang ada di Perguruan Tinggi atau Universitas.

Sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terbesar di provinsi Bengkulu, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu, menorehkan catatan sejarah baru dalam pencapaian Guru Besar terutama dipenghujung bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025.

Hari ini Rektor UINFAS Bengkulu secara resmi menerima Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang penetapan profesor dibidang rumpun ilmu agama dengan jumlah sebanyak tiga orang Guru Besar baru.

Salah satu dari guru besar terbaru UINFAS Bengkulu tersebut adalah Prof. Hj Asiyah, M.Pd yang merupakan Guru Besar perempuan pertama bidang Pendidikan Agama Islam di UINFAS Bengkulu dan Provinsi Bengkulu.

Selain itu ia merupakan istri dari Prof.Dr.H.Sirajuddin. M., M.Ag, MH yang juga merupakan Guru Besar bidang Fiqih Siyasah di UINFAS Bengkulu sehingga menjadikan mereka berdua sebagai pasangan suami-istri guru besar pertama di UINFAS Bengkulu.

Artikel Lainnya :  HMPS KPI UINFAS Bengkulu Gelar Pameran Bertema Retro

Melalui obrolan pribadi, Prof. Asiyah menyatakan bersyukur atas telah ditetapkannya ia sebagai Guru Besar pada hari ini Selasa (24/3/2025).

Ia merasakan perjalanan panjang ini tidak mudah namun dapat dilalui dengan dukungan penuh dari suami, anak, menantu dan cucu.

Ia berharap dengan status jabatan fungsionalnya yang telah resmi berubah menjadi Guru Besar, bukan menjadi akhir dari pemeliharaan, melainkan menjadi pemacu dirinya untuk dapat berkarya dan bermanfaat lebih banyak lagi terhadap dunia akademik dan masyarakat, terutama dalam hal produktivitas karya ilmiah serta kaderisasi akademisi di lingkungan UINFAS Bengkulu. Selain itu, Prof Asiyah juga berbagi pengalaman dalam meniti jalan karir sebagai seorang guru besar, yang mana keluarga besarnya yang sangat fokus dan serius dalam hal pendidikan Islam.

Artikel Lainnya :  Lestarikan Budaya, KPI TV UINFAS Bengkulu Produksi Film Dokumenter Lemang Tapai Khas Daerah

Meskipun sejak kecil Prof Asiyah menjalani hidupnya dari keluarga yang berdomisili di desa daerah kabupaten Brebes Jawa Tengah dan bukan berasal dari keluarga berpendidikan tinggi, namun orang setelahnya selalu menekankan pentingnya perempuan untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi, semangat ini ditambah melalui dukungan penuh dari sang suami, karena bagi Prof Asiyah, ridho dan dukungan dari suami merupakan salah satu kunci utama dalam akhirnya menjadi Guru Besar Perempuan pertama juga pendidikan Islam di Provinsi Bengkulu, sehingga semua hal-hal tersebut yang selalunya dan menjadikan Prof Asiyah dalam melanjutkan pendidikannya hingga pendidikannya tertinggi.

Hal lain yang menjadi fokus Prof Asiyah adalah konsistensi yang berada pada jalur bidang keahlian ilmu, perlu dilakukan para peneliti agar mempercepat proses seorang akademisi dapat sampai pada jenjang Guru Besar.

Diakuinya, dalam proses pengorganisasian Guru Besar sangat penting membangun budaya penelitian sehingga menciptakan sebuat rekam jejak akademik baik itu nasional maupun internasional.

Artikel Lainnya :  UIN FAS Bengkulu Sosialisasikan Fakultas dan Prodi Unggulan Campus ke SMA/K Di Kaur

Terkait pencapaian Profesor Asiyah, Rektor UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Prof. Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd menyatakan penghargaannya karena telah mencapai jabatan fungsional tertinggi sebagai seorang akademisi universitas.

“Saya mengapresiasi atas akademik Prof. Hj. Asiyah sebagai guru besar perempuan pertama bidang pendidikan Islam di UINFAS Bengkulu dan Provinsi Bengkulu, serta menjadikannya bersama Prof. Dr. Sirajuddin sebagai pasangan suami-istri Guru Besar Pertama yang dimiliki UINFAS Bengkulu, semoga dengan pencapaian- pencapaian ini dapat menjadikan UINFAS Bengkulu semakin terdepan dalam kualitas dan penelitian, serta sebagai berkah bulan pencapaian Ramadhan tahun ini yang kita terima dan saya berharap ibuk asiyah sehat serta bahagia selalu,” tutur Rektor UINFAS Bengkulu.

 

NB

Sumber: Bengkulutoday

  • Bagikan