Talkshow Hari Remaja Internasional di UINFAS Bengkulu Angkat Isu Pendidikan dan Inklusi

  • Bagikan

Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Dalam rangka memperingati Hari Remaja Internasional, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bengkulu bersama Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bengkulu, serta Program Inklusi menggelar talkshow bertajuk “Remaja Merdeka; Suara, Aksi, dan Harapan untuk Bengkulu yang Aman dan Berdaya” di Aula Fakultas Syariah UINFAS, Selasa (19/8/2025).

Talkshow menghadirkan narasumber lintas latar belakang, yakni Selpya, S.Sos (Remaja PKBI Bengkulu), Aldo Yansyah (mahasiswa Fakultas Syariah UINFAS), Antoni, S.Sos (Koordinator Program Inklusi), serta seorang anak binaan LPKA Kelas II Bengkulu yang identitasnya disamarkan. Diskusi dipandu oleh Ketua Laboratorium Sakinah UINFAS, Dr. M. Nikman Naser, M.Pd.

Artikel Lainnya :  Rektor UIN FAS Bengkulu Ambil Kebijakan Izinkan Kembali TK Permata Bunda Hingga Akhir Semester

Plt. Kepala LPKA Kelas II Bengkulu, Siska Noventri, menilai keterlibatan anak binaan sebagai narasumber dalam forum publik menjadi langkah penting mengikis stigma negatif.

“Alhamdulillah, kolaborasi dengan PKBI berjalan lancar. Anak binaan diikutsertakan bahkan menjadi narasumber pada peringatan Hari Remaja Internasional. Ini motivasi besar bagi mereka untuk terus berkembang,” ujarnya.

Siska menjelaskan, pembinaan di LPKA bukan semata hukuman, melainkan upaya membentuk kemandirian, rasa tanggung jawab, serta mempersiapkan anak-anak kembali ke masyarakat melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, hingga penyuluhan hukum.

Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Daerah PKBI Bengkulu, Abdul Salim Ali Siregar, S.P, yang menyebut kegiatan ini sebagai tindak lanjut kerja sama dengan LPKA.

“Kehadiran anak binaan sebagai narasumber menjadi upaya mengurangi stigma sekaligus menunjukkan mereka tetap memiliki masa depan. Semua hak anak, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pembinaan keterampilan tetap dipenuhi,” jelasnya.

Ia menambahkan, peran mahasiswa juga sangat penting dalam proses pendampingan.

“Kolaborasi dengan mahasiswa, terutama dalam bimbingan konseling, menjadi kekuatan tambahan. Karena itu kami bekerja sama dengan Laboratorium Konseling UINFAS agar mahasiswa ikut terlibat,” katanya.

Fadhilul, mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah UINFAS yang hadir sebagai peserta, mengaku memperoleh perspektif baru.

“Awalnya saya mengira LPKA sama dengan lembaga pemasyarakatan dewasa. Ternyata berbeda. Anak-anak di LPKA justru dibina agar hak-haknya terpenuhi. Kami sebagai mahasiswa siap merangkul mereka, baik selama masa pembinaan maupun setelah kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Melalui forum ini, peserta diajak mendengar langsung suara remaja, termasuk mereka yang sedang dalam pembinaan.

Artikel Lainnya :  PSGA UIN FAS Bengkulu Gelar "Perempuan Berkarya, kampus Bersinar" Bagi Pocal Point Gender Ormawa

Diharapkan, kolaborasi pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan mahasiswa dapat menciptakan Bengkulu yang lebih aman, berdaya, serta menempatkan remaja sebagai bagian penting pembangunan daerah. (NB) 

Dikutip dari Media CoverPublik.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan