Provinsi Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Suasana pagi di halaman Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bengkulu terasa berbeda, pada Selasa (8/7/2025).
Barisan pegawai berdiri rapi mengikuti apel pagi yang dipimpin langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni.
Namun apel kali ini bukan sekadar rutinitas, melainkan menjadi penanda dimulainya langkah serius pemerintah dalam meningkatkan kualitas aparatur sipil negara melalui uji kompetensi ASN.
Dalam sambutannya, Herwan menegaskan bahwa BPSDM tidak hanya berperan sebagai lembaga pelatihan, tapi sebagai garda terdepan pencetak sumber daya manusia unggul di Provinsi Bengkulu.
Ia menyebut uji kompetensi ini sebagai salah satu instrumen penting untuk memastikan bahwa para pegawai benar-benar memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
“Kita ingin membentuk birokrasi yang kompeten dan profesional. Maka setiap pegawai harus melewati proses uji kompetensi secara objektif. Hasilnya nanti akan diklasifikasikan dalam tiga kategori: kompeten, kurang kompeten, dan tidak kompeten. Ini menjadi dasar evaluasi ke depan,” ujar Herwan tegas.
Ia menambahkan, Pemprov Bengkulu saat ini tengah mengarahkan fokus besar pada peningkatan mutu layanan publik, dan langkah awalnya adalah memastikan kualitas aparatur yang menjalankan roda pemerintahan di semua lini.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BPSDM Provinsi Bengkulu, Aswandi, memaparkan teknis pelaksanaan uji kompetensi yang digelar secara tertib dan terstruktur. Uji kompetensi kali ini diikuti oleh 54 orang peserta yang terdiri dari pegawai lintas bidang, dan dibagi ke dalam tiga sesi terpisah.
“Setiap peserta mengerjakan 100 soal pilihan ganda dalam waktu 90 menit. Soal mencakup kemampuan teknis, manajerial, dan pemahaman terhadap regulasi serta tata kelola pemerintahan,” jelas Aswandi.
Ia menekankan bahwa hasil dari uji kompetensi ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam rotasi jabatan, promosi, serta pengembangan karier ASN ke depannya.
Menurutnya, era birokrasi nyaman tanpa kompetisi sudah usang. Sekarang saatnya membangun ASN yang adaptif dan profesional.
“Uji kompetensi ini juga sebagai jawaban terhadap tantangan zaman. Kita tidak bisa lagi bergantung pada pengalaman semata. Semua harus terukur, termasuk kompetensi individu,” tambahnya.
Tak hanya meninjau pelaksanaan ujian, Herwan Antoni juga menyempatkan diri memantau sejumlah fasilitas yang dimiliki BPSDM. Mulai dari ruang kelas pelatihan, kamar peserta diklat, hingga sarana belajar digital yang tersedia di kantor tersebut.
Ia menekankan pentingnya pembaruan infrastruktur pelatihan agar sejalan dengan kebutuhan zaman. Di era digital seperti saat ini, pelatihan ASN tidak bisa hanya mengandalkan metode konvensional.
Harus ada inovasi, teknologi, dan pendekatan pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan publik.
“Kalau fasilitas pelatihan lengkap, modern, dan nyaman, maka proses belajar para ASN juga akan lebih maksimal. Ini yang harus kita dorong bersama. SDM unggul butuh ekosistem yang mendukung,” katanya. (NB)