Bengkulu Selatan, Narasiberita.co.id.- Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) melalui Dinas Pertanian saat ini berhasil dalam mengendalikan wabah penyakit menular pada hewan ternak sepanjang tahun 2024.
Wabah yang menjadi ancaman utama adalah penyakit sapi ngorok atau Septicemia Epizootica (SE) yang disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida yang biasanya muncul pada musim hujan atau kondisi lingkungan lembab dan menyebabkan kerugian besar bagi peternak sudah tidak terdengar lagi.
Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin,SP melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ikat Aliman SP mengatakan, meski virus yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau tetap menjadi perhatian serius, khususnya saat musim penghujan, diharapkan juga proaktif dari peternak untuk segera melaporkan kejadian kalau ada yang menyerang hewan ternak.
“Memang beberapa bulan lalu virus ini mengancam hewan ternak kita di Bengkulu Selatan dengan jenis penyakit ngorok atau SE. Namun, Alhamdulillah saat ini sudah mereda. Semoga saja untuk selanjutnya kasus SE ini sudah tidak menyerang lagi. Karena, kita mendapatkan beberapa langkah untuk memutus mata rantai SE tersebut,”ujar Ikat diruang kerjannya Selasa (24/12/2024).
Walaupun saat ini kasus baru sudah tidak ditemukan lagi, paparnya, bukan berarti peternak harus lengah akan virus yang menyerang. Ancaman SE masih perlu diwaspadai.
Berdasarkan hasil pemantauan petugas menunjukkan, sapi dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan kini berada dalam kondisi aman dari wabah SE.
Kalau dilihat sebelumnya, wabah SE ini menyerang hingga 300 ekor sapi, yang sebagian besar mati, baik karena bangkai maupun potong paksa, agar nantinya virus SE ini benar – benar tidak lagi menyerang hewan. Pihaknya juga melakukan vaksin gratis bagi hewan ternak.
Bahkan saat ini pihaknya mendapatkan bantuan vaksin sebanyak 1.200 dosis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu dan itu sudah terealisasi.