Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memastikan pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai segera dilaksanakan.
Kepastian ini disampaikan dalam pertemuan antara Wakil Gubernur Bengkulu dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkulu Kelas III.
Pendangkalan alur pelayaran selama ini menjadi kendala utama aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai. Dampaknya, kapal-kapal besar sulit bersandar, menghambat arus logistik, dan mempengaruhi perekonomian daerah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Bengkulu bersama KSOP dan Pelindo sepakat mengoptimalkan pelayanan pelabuhan dengan melakukan pengerukan yang dijadwalkan mulai April 2026.
Ia menekankan bahwa pengerukan alur pelayaran bukan pekerjaan sederhana.
“Sebelum pengerukan dilakukan, ada sejumlah prosedur teknis yang harus dipenuhi. Kita harus memastikan metode pengerukan, jenis kapal yang digunakan, serta alat-alat yang diperlukan.”
Proses pengerukan ini juga harus sesuai dengan regulasi yang berlaku. Instansi vertikal seperti Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Lingkungan Hidup akan dilibatkan untuk memastikan pengerjaan berjalan sesuai standar dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
“Kami dari KSOP bertugas mengawasi kapal dan barang yang keluar masuk pelabuhan serta memastikan material yang diangkat tidak menimbulkan masalah,” tambahnya.
Dalam kesepakatan pengerukan ini, pemerintah juga akan menerapkan channel fee. Yaitu iuran yang dikenakan kepada kapal-kapal yang melewati alur pelayaran. Iuran ini berlaku bagi kapal yang berada di bawah asosiasi. Seperti asosiasi batu bara, crude palm oil (CPO), serta kapal milik Pertamina.
“Channel fee ini akan dikoordinasikan oleh BUP, dalam hal ini Pelindo. Kami di KSOP hanya bertugas untuk melegitimasi kesepakatan yang sudah dibuat,” kata Israyadi.
Ia menegaskan bahwa pengerukan alur pelabuhan sudah bersifat mendesak. Pendangkalan yang terjadi telah menghambat arus logistik dan berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Jika pengerukan selesai, otomatis ekonomi di sekitar Pelabuhan Pulau Baai, bahkan di Provinsi Bengkulu, akan meningkat,” ujarnya optimistis.
Proyek Rp 1 Triliun Dimulai April 2026
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, sebelumnya menyatakan bahwa pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1 triliun. Pendanaan ini sepenuhnya akan ditanggung oleh Pelindo.
“Pengerjaan dijadwalkan dimulai pada April 2026. Semua akan dikoordinasikan dengan Pelindo sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengerukan,” kata Helmi Hasan.