Provinsi Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Di pulau paling barat Provinsi Bengkulu yang terpencil dan dikelilingi Samudra Hindia, secercah cahaya pendidikan dan iman mulai menyala.
Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menunjukkan kepedulian nyata bagi masa depan generasi muda Pulau Enggano, lewat bantuan pembangunan fasilitas keagamaan dan pendidikan di Pondok Pesantren As-Salam Al-Azhar, Desa Khanna, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.
Dalam kunjungan langsung ke lokasi, Wakil Gubernur Bengkulu Mian, bersama rombongan pejabat dari Pemprov dan Baznas Provinsi, menyalurkan bantuan senilai hampir Rp 1 miliar, yang akan dimanfaatkan untuk membangun masjid dan mendukung kegiatan belajar di madrasah pesantren.
“Ini bukan sekadar bantuan, ini adalah ikhtiar kita dalam menyalakan lentera ilmu dan iman di ujung barat negeri ini,” ujar Mian dalam sambutannya, Kamis (10/7/2025).
Masjid untuk Umat, Madrasah untuk Generasi
Dijelaskan Mian, total bantuan untuk pembangunan masjid mencapai Rp 200 juta, yang dibagi untuk tiga titik lokasi berbeda di Pulau Enggano. Salah satunya dialokasikan untuk Pesantren As-Salam Al-Azhar.
Sementara untuk mendukung kelayakan fasilitas belajar di madrasah, pesantren ini juga menerima dana sebesar Rp 50 juta.
“Ini bentuk kolaborasi nyata antara Baznas dan pemerintah. Kita ingin anak-anak Enggano punya tempat belajar yang layak, punya masjid untuk tempat menanamkan akhlak dan nilai-nilai agama sejak dini.”
Mian menegaskan bahwa meskipun jumlah santri masih kecil baru 42 santri dan santriwati, hal itu tidak menjadi alasan untuk mengabaikan potensi besar yang sedang tumbuh.
Tak hanya menyerahkan bantuan resmi dari Baznas, dalam kesempatan itu Mian juga memberikan bantuan pribadi sebesar Rp 10 juta untuk mendukung kegiatan operasional dan pendidikan di pesantren tersebut.
“Saya pribadi akan ikut membantu Rp 10 juta. Tolong nanti kasih nomor rekeningnya ke ajudan saya,” ujar Mian
Provinsi Bengkulu menyebut bahwa dana zakat, infak, dan sedekah yang mereka kelola memang difokuskan untuk menjangkau daerah-daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Pulau Enggano, yang masuk dalam kategori wilayah terluar Indonesia, menjadi prioritas utama karena minimnya akses infrastruktur dan layanan dasar.
“Kita ingin zakat bukan hanya berhenti di kota, tapi hadir sampai ke wilayah paling ujung, paling dalam, tempat orang-orang yang benar-benar membutuhkan.”
Kumandang adzan dari masjid kecil yang berdiri di halaman Pesantren As-Salam Al-Azhar menjadi saksi bisu semangat baru yang mulai tumbuh. Para santri terlihat antusias menyambut kunjungan rombongan Pemprov dan Baznas.
Sejumlah guru pun tak kuasa menyembunyikan haru saat bantuan pendidikan akhirnya benar-benar menyentuh mereka.
Salah seorang pengajar, Ustaz Abdul Malik, menyebutkan bahwa selama ini mereka mengandalkan sumbangan masyarakat dan semangat gotong royong untuk membangun pesantren. Bantuan dari Pemprov dan Baznas ini, katanya, ibarat “air di tengah kemarau panjang.”
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur. Bantuan ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun peradaban kecil dari Enggano,” ujarnya. (NB)