Rejang Lebong, Narasiberita.co.id.- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyiapkan anggaran sebesar Rp4,9 miliar untuk penanganan banjir yang kerap terjadi di wilayah itu.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Kabupaten Rejang Lebong, Muhammad Fani Soeliantara, saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan anggaran sebesar Rp4,9 miliar tersebut untuk menangani empat titik lokasi yang rawan banjir saat hujan turun.
“Program penanganan banjir di sejumlah titik di wilayah perkotaan akan direalisasikan tahun 2025 ini sesuai dengan janji bapak Bupati Rejang Lebong,” kata dia.
Dijelaskan Fani, empat titik daerah rawan banjir yang akan direalisasikan tahun 2025 ini antara lain di kawasan jalan Soeprapto Kelurahan Talang Rimbo Baru Kecamatan Curup Tengah atau di kawasan MAN Rejang Lebong.
Kemudian titik selanjutnya di Jalan AK Ghani Kelurahan Dusun Curup Kecamatan Curup Utara atau di kawasan IAIN Curup. Selanjutnya di Simpang Lebong Kecamatan Curup dan satu lagi di kawasan lampu merah Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur.
“Anggaran ini untuk penanganan banjir di empat titik, di mana lokasi ini ketahui bersama memang rawan terjadi banjir terutama saat hujan dengan intensitas yang cukup tinggi,” terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan untuk penanganan banjir di kawasan Kelurahan Talang Rimbo Baru, anggaran yang disiapkan sebesar Rp1,7 miliar. Anggaran tersebut menurut Fani termasuk untuk perencanaan dan pengawasan. Bentuk penanganan yang akan mereka lakukan yaitu pengerukan dan perbaikan drainase mulai dari kuburan Talang Rimbo hingga ke simpang empat talang rimbo.
“Anggaran ini akan digunakan untuk memperbaiki saluran-saluran drainase kecil ditutup warga, fungsi dari drainase-drainase kecil ini untuk memecah volume air sehingga tak sampai meluap ke jalan,” jelasnya.
Kemudian untuk menangani banjir di depan IAIN Curup, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar termasuk untuk perencanaan dan pengawasan. Dalam menangani banjir di kawasan tersebut, pihaknya akan membuat saluran drainase baru yang akan dihubungkan dengan drainase utama, sehingga saat saat hujan air tak menggenang lagi.
Selanjutnya untuk di kawasan Simpang Lebong, anggaran yang disiapkan sebesar Rp1,2 miliar termasuk untuk perencanaan dan pengawasan.
Langkah yang akan dilakukan adalah melakukan pembersihan dan pengerukan sedimen serta membagi air ke arah jembatan jalan baru maupun ke arah Dusun Curup yang menurutnya selama ini tak berfungsi.
“Untuk di Sukaraja anggaran yang disiapkan Rp200 juta, di sukaraja ini kita akan membersihkan saluran drainase karena memang tersumbat baik kearah Kesambe maupun ke arah Kampung Jawa,” jelasnya.
Meskipun tidak masuk dalam program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong, namun menurutnya penanganan banjir ini akan selesai pada tahun 2025 ini.
Dia mengimbau dan mengingatkan masyarakat Rejang Lebong agar tak lagi membuang sampah ke saluran drainase yang ada.
Karena menurutnya banjir yang kerap terjadi tersebut karena banyaknya tumpukan sampah di saluran drainase akibat masyarakat yang membuang sampah sembarang bahkan membuang langsung ke saluran drainase. (NB)
Sumber: ANATARA