Bengkulu, Narasiberita.co.id. – Maraknya aksi geng motor (gangster) yang terjadi di Kota Bengkulu beberapa waktu ini menjadi perhatian berbagai pihak, terkhusus Pemerintah Kota Bengkulu.
Hal ini menjadi atensi karena menimbulkan keresahan dan menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Bengkulu.
Yang sangat disayangkan aksi ini dilakukan anak-anak di bawah umur, kebanyakaan tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP).
Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi juga tengah menyiapkan cara tersendiri. Ia akan membina anak-anak tersebut dengan pendekatan nilai agama.
“Nanti kita kumpulkan mereka di masjid, kita bina selama tiga hari. Kita kawal, kita ajak mereka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nanti saya langsung mengawal,” tegas Walikota.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu Ilham Putra meminta seluruh Kepala Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk lebih ekstra memantau perkembangan anak didiknya di sekolah sebagai upaya mencegah aksi kenakalan remaja.
Selain itu, Dikbud juga mengingatkan peran orang tua akan tanggungjawab sepenuhnya dalam pengawasan terhadap anak-anak ketika mereka sudah pulang dari sekolah.
“Orang tua juga harus memantau kemana anak-anak mereka dan dengan siapa anak pergi ketika sudah pulang dari sekolah. Harapan adanya pengawasan dari orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak mereka pulang terlampau malam tanpa alasan yang jelas dan pengawasan,” terangnya.
Intinya, seluruh pelajar diminta untuk mengurangi aktivitasnya di malam hari di luar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak dan wajib ada pengawasan dari orang tua.
Saat ini, pemerintah fokus melakukan pencegahan kenakalan remaja bersama seluruh stakeholder. Sebab, kenakalan remaja yang menjurus tindak kriminal ini tidak dapat dilakukan dengan pendekatan tunggal, tapi harus secara menyeluruh mulai dari keluarga, sekolah, pihak aparat kepolisian hingga pemerintah. (NB)