Dengan menghadirkan Ustad Drs. H. Syafruddin.M.Pd dari Kabupaten Rejang Lebong, peringatan Isra’ Mi’raj pada tahun ini mengambil tema ‘Isra Mi’raj sebagai Pondasi Spiritualitas Bangsa Menuju Indonesia Maju’.
Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu selaku Ketua Persatuan Hari Besar Islam (PHBI) Dr. H. Muhammad Abdu.,S.Pd.i.,M.M mengungkapkan, peringatan Isra Mi’raj tidak hanya menjadi momentum refleksi spiritual, tetapi juga sebagai dukungan terhadap Asta Cita Presiden, Prabowo Sibianto dalam menggelorakan nilai-nilai ketaatan beragama.
“Ini menjadi momen yang tepat untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai kebersamaan, dalam menggelorakan nilai-nilai kita umat muslim untuk taat beragama,’’ ungkap Kakanwil.
Selain itu, menurut Muhammad Abdu melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan lebih memahami esensi dan mengaplikasikan pesan-pesan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
“Insyallah dengan komitmen bersama, kita dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membangun komunitas yang harmonis antar umat beragama,’’ tegasnya.
Dikesempatan yang sama, Plt Gubernur Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah juga berharap, melalui peringatan isra mi’raj ini terus menginspirasi individu masyarakat muslim agar terus berkontribusi dalam setiap perkembangan keagamaan, kerukunan dan kedamaian di lingkungan masing-masing.
“Ingat Bapak-Ibu, semua ini titipan dari Allah SWT. Semuanya akan diambil oleh Allah SWT, karenanya momen-momen peringatan ini harus menjadi inspirasi bagi kita untuk ingat atas perjuangan Nabi Muhammad, ajaran beliau akan pentingnya nilai-nilai keagamaan,’’ kata mantan Bupati Lebong itu.
Sementara itu, Ustad Drs. H. Syafruddin.M.Pd dalam paparannya atas hikmah peringatan Isra’ Mi’raj mengajak umat di Bengkulu untuk memahami empat konsep penting dalam ajaran Islam untuk mencapai kehidupan di masa depan lebih baik.
“Empat konsep itu adalah, Iman, hikmah, ilmu, dan keyakinan. Iman merupakan keyakinan terhadap Allah dan Rasul-Nya, sedangkan ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dari Allah. Kemudian Hikmah adalah manfaat dari iman, seperti menanamkan sikap tidak takut mati, menghadirkan jiwa yang tenang, dan menjadikan kehidupan lebih baik, serta Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dari Allah untuk menggali dan mempelajari segala aspek kehidupan,’’ bebernya.
“Kemudian Ilmu harus dilandasi iman agar tidak menjadi sombong, iri hati, dengki, rakus dan sering menzalimi orang. Sifat-sifat ini harus kita jauhi dan hindari,’’ demikian Syafruddin.
NB
