Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Puncak ibadah haji yang dinantikan jutaan umat Islam setiap tahunnya, telah dilalui dengan khusyuk oleh seluruh jamaah haji (JH) asal Provinsi Bengkulu. Mereka telah melaksanakan wukuf di Padang Arafah, salah satu rukun haji yang menjadi inti dari seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci.
Kabar ini disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, H. Arsan S. Ibrahim, M.H.I.
Dalam keterangannya, H. Arsan mengungkapkan bahwa seluruh JH Bengkulu yang berjumlah 1.637 orang telah mengikuti wukuf dengan lancar dan tertib, sesuai dengan laporan dari Petugas Haji Daerah (PHD) yang mendampingi mereka sejak keberangkatan.
“Alhamdulillah, semua jamaah kita telah menunaikan wukuf di Arafah dengan baik. Ini adalah puncak ibadah haji yang menjadi simbol pertemuan spiritual antara manusia dan Tuhannya. Kami bersyukur prosesnya berjalan aman dan lancar,” ujar H. Arsan.
Namun di balik kekhusyukan dan keberhasilan menunaikan rukun utama haji tersebut, terselip pula sejumlah kisah haru. Beberapa jamaah menghadapi tantangan kesehatan selama berada di Tanah Suci.
Arsan menyebutkan, terdapat empat jamaah yang harus menjalani safari wukuf—sebuah keringanan ibadah yang diberikan kepada jamaah yang dalam kondisi sakit.
“Empat jamaah dalam kondisi kurang sehat tetap kita fasilitasi agar bisa melaksanakan safari wukuf. Ini merupakan bentuk kemudahan dalam syariat Islam. Mereka tetap mendapatkan hak ibadahnya, walaupun dilakukan dengan cara berbeda,” jelas Arsan.
Pihak Kemenag terus memantau kondisi jamaah dan memberikan dukungan medis, logistik, serta spiritual agar seluruh proses ibadah tetap bisa ditunaikan sesuai tuntunan agama. Selain itu, ia mengimbau keluarga di Tanah Air agar tetap tenang dan mendoakan para jamaah.
“Jamaah kita didampingi penuh oleh tim kesehatan dan petugas haji yang berpengalaman. Mereka sangat perhatian terhadap kebutuhan jamaah,” tambahnya.
Namun tak semua berita datang dengan kabar gembira. Arsan juga menyampaikan kabar duka yang menyesakkan hati. Tiga jamaah asal Bengkulu dilaporkan meninggal dunia selama menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Mereka wafat dalam suasana ibadah, saat tengah mengarungi perjalanan spiritual yang sangat mulia.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami berduka atas wafatnya tiga jamaah kita. Mereka berpulang saat berada di tempat yang sangat suci, dalam keadaan sedang beribadah. Kita doakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucap Arsan .
Lebih lanjut dikatakan, kepulangan jamaah haji Bengkulu dijadwalkan berlangsung pada 13 Juni 2025. Proses pemulangan akan dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Arsan menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk menyambut para jamaah, termasuk kesiapan asrama haji dan pengaturan transportasi bagi keluarga yang ingin menjemput di embarkasi. Ia juga berharap agar seluruh jamaah dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah dengan sempurna sebelum kembali ke kampung halaman masing-masing.
“In shaa Allah, seluruh jamaah akan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat wal afiat, serta menjadi haji yang mabrur. Kita semua menanti mereka dengan doa dan harapan,” pungkasnya.