Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P, melakukan road show halal bihalal sekaligus silaturahmi dengan masyarakat Minang yang merantau di Bumi Merah Putih. Kegiatan ini dilakukan di Gedung Balai Semarak Bengkulu, Sabtu (19/4/2025).
Kunjungan ini menjadi momen spesial yang menghubungkan dua provinsi yang secara geografis dan budaya memang tak terpisahkan.
Dengan latar sejarah panjang yang sarat kedekatan emosional, pertemuan dua kepala daerah ini seolah memperkuat simpul-simpul lama yang selama ini terjalin erat di tengah masyarakat.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Dr. H. Herwan Antoni, menyebutkan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari safari halal bihalal Gubernur Sumbar ke berbagai provinsi di Indonesia.
Khusus di Bengkulu, silaturahmi ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Minang yang telah lama berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Ini bukan sekadar halal bihalal biasa. Ini momentum menyambung silaturahmi antar provinsi, serta memperkenalkan Bank Nagari sebagai bank daerah Sumatera Barat kepada warga Minang di Bengkulu,” ujar Herwan.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Bengkulu sangat terbuka untuk menjalin kolaborasi lebih lanjut dengan Sumatera Barat, khususnya di sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan.
“Bengkulu dan Padang punya kedekatan budaya, sejarah, dan emosional yang sangat kuat. Kami berharap kedekatan ini makin diperkuat lewat kerja sama konkrit antar-pemerintah,” lanjutnya.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya peran para perantau Minang yang tersebar di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Bengkulu.
Ia menyebut perantau sebagai aset bangsa yang mampu mendorong pembangunan, baik di tanah rantau maupun di kampung halaman.
“Dimanapun berada, orang Minang selalu diajarkan untuk memberikan kontribusi. Untuk Bengkulu, bangun daerah ini sebaik-baiknya. Dan untuk Sumbar, jangan pernah lupakan asal-usul. Mari terus dukung pembangunan Ranah Minang,” ucap Mahyeldi penuh semangat.
Tak hanya secara moral, kontribusi perantau juga terbukti secara ekonomi. Mahyeldi menyebutkan, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), remitansi dari perantau Minang ke Sumatera Barat pada tahun 2022 tercatat mencapai Rp 13,4 triliun, dan meningkat menjadi Rp 14,2 triliun pada 2023.
“Kalau kita hitung totalnya, termasuk yang dikirim lewat jalur non-bank, nilainya bisa tembus Rp 20 sampai Rp 25 triliun per tahun. Ini luar biasa,” jelasnya.
Lebih jauh ia menyebut para perantau Minang sebagai pahlawan ekonomi sekaligus “duta budaya bagi Sumatera Barat.
Selain menyokong pembangunan dengan dana dan investasi, perantau juga aktif melestarikan budaya, adat istiadat, bahkan ikut memberi masukan dalam pembangunan Sumbar secara menyeluruh.
“Kita tidak bisa menutup mata bahwa peran sosial dan politik perantau Minang juga sangat besar. Mereka sering kali menjadi penyambung aspirasi, penghubung ekonomi, dan penggerak pembangunan berbasis komunitas,” kata Mahyeldi.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi juga memperkenalkan Bank Nagari sebagai salah satu bentuk kontribusi ekonomi yang bisa dilakukan oleh para perantau.
Ia mengajak warga Minang di Bengkulu untuk mulai membuka rekening dan bertransaksi melalui bank daerah tersebut.
“Dengan membuka tabungan di Bank Nagari, kita sama-sama memperkuat ekonomi daerah kita sendiri,” tegasnya.
Acara berlangsung hangat dengan suasana kekeluargaan. Selain sambutan, kegiatan ini juga diisi dengan doa bersama, ramah tamah, dan pertunjukan seni tradisi Minang yang dibawakan oleh komunitas perantau di Bengkulu.
(NB)