Gubernur Helmi Hasan: Jangan Ada Dendam Politik Saat Memimpin

  • Bagikan

Bengkulu, Narasiberita.co.id.- Usai Melantik Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengingatkan Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan yang baru tidak menyimpan dendam politik saat memimpin periode 2025-2030.

Menurut dia semua pihak harus saling mendukung, berkolaborasi tanpa ada lagi sekat-sekat kontestasi Pilkada demi mewujudkan daerah yang benar-benar maju, sejahtera dan memberikan yang terbaik untuk rakyat.

“Rangkul semuanya. Yang lalu biarlah berlalu. Kita sama-sama menatap Bengkulu Selatan yang insya Allah menjadi kabupaten terbaik,” kata Gubernur Helmi.

“Yang terakhir, saya ingin sampaikan kepada bupati dan wakil bupati, jangan ada dendam. Kalau dulu ada orang yang tidak mendukung kita, maka jangan dendam. Rangkul semuanya. Satu musuh itu sudah terlalu merepotkan,” kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Rabu (11/06/2026).

Artikel Lainnya :  Gubernur Helmi Hasan Hadiri Kegiatan Senam Sehat Bersama Forkopimda dan Instansi Vertikal

Gubernur Helmi pun mengapresiasi penyelenggara, KPU, Bawaslu, kepolisian, TNI, Polri, tokoh masyarakat, semua pihak yang sudah membuat kerja besar, yaitu penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Bengkulu Selatan yang aman, damai dan sesuai asas pemilu.

“Pilkada di Bengkulu Selatan ini, pilkada yang luar biasa. Menyedot banyak perhatian, baik perhatian dari pemerintah provinsi maupun Pemerintah Pusat. Tetapi proses yang panjang itu insya Allah akan menghasilkan pemimpin yang jauh lebih berkualitas,” kata dia.

Dia menyatakan pilkada adalah sebuah proses demokrasi yang sudah disepakati bersama, oleh karena itu semua pihak mesti menghormati hasil dari pilkada.

Artikel Lainnya :  Pemprov Bengkulu Fasilitasi Rapat, Tindak Lanjuti Konflik Agraria Dengan PT BRS

“Jadi kita sudah sepakat, pilihan kita adalah demokrasi, dan pirantinya pilkada. Dalam pilkada pasti ada yang terpilih, pasti ada yang belum terpilih. Itu konsekuensinya, ada yang menang dan ada yang kalah. Kalau kemarin mungkin ada yang mendukung, ada yang tidak, karena itu setelah pilkada selesai menurut MK, maka tidak ada lagi pendukung si Anu dan si Ini,” katanya.

Ke depan, kata dia perlu saling rangkul dan saling dukung dalam membangun Kabupaten Bengkulu Selatan yang lebih baik untuk ke depannya.

“Pastikan betul bupati-wakil bupati dan forkompinda tentunya bersama-sama, berkolaborasi, bergandengan. Karena modal besar kita adalah bersatu, maka presiden kita menamakan kabinetnya Kabinet Merah Putih, maknanya adalah Indonesia ini harusnya sudah menjadi negara maju kalau bersatu. Maka Merah Putih itu sebagai simbol, simbol keinginan bapak presiden untuk kita bersatu,” ujarnya. (NB)

  • Bagikan