Bengkulu, Narasiberita.co.id.-Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)/Bappenas kembali menyelenggarakan Forum Ekonomi Regional dengan tema “Dampak Investasi Wilayah pada Pembangunan Daerah.” Acara ini berlangsung secara hybrid di Balai Raya Semarak Bengkulu pada Kamis, (10/10/2024)..
Forum ini dihadiri oleh Asisten II Pemprov Bengkulu, RA Denny, Kepala Bapperida Provinsi Bengkulu, Yuliswani, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Dhita Aditya Nugraha, serta perwakilan pengajar dari Universitas Bengkulu (Unib).
Dalam sambutannya, Direktur Regional I Kementerian PPN/Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, menekankan pentingnya sinergi antara investasi wilayah dan pembangunan daerah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional yang ambisius.

“Di masa pemilu ini, draf-draf teknokratis menjadi sangat penting. Ketika pemerintahan baru mulai bekerja, kita harus siap dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sehingga pembangunan daerah dan nasional dapat berjalan beriringan dengan investasi. Target pertumbuhan ekonomi kita adalah 8 persen, sementara di Pulau Sumatera saat ini pertumbuhannya berkisar antara 4 hingga 5 persen,” ungkap Malik.
Abdul Malik juga membahas paradoks yang terjadi di beberapa wilayah, termasuk Bengkulu, dimana tingkat kemiskinan relatif rendah, namun tingkat kemiskinan masih tinggi.
“Hampir seluruh penduduk di Bengkulu bekerja, dengan tingkat kemiskinan terbuka hanya 3,4 persen, namun tingkat kemiskinan masih berada di angka 14 persen. Ini adalah tantangan besar yang harus kita selesaikan. Contohnya di Jawa Barat, tingkat kemiskinan 7,1 persen, tetapi kemiskinan hanya 7 persen. Di sini kita melihat bahwa masalah kemiskinan dan kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan yang sama di setiap daerah,” papar Malik.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, juga menyampaikan penghargaan kepada Kementerian PPN/Bappenas atas forum penyelenggaraan ini di Bengkulu.
Sekda menyatakan bahwa forum ini menjadi wadah penting bagi pemerintah daerah untuk membahas rencana pengembangan ekonomi dan pembangunan wilayah, serta menjalin kolaborasi dengan pemerintah pusat.
“Provinsi Bengkulu memiliki visi yang kuat untuk membangun ekonomi dan infrastruktur secara merata untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan inklusif. Visi kami adalah mewujudkan Bengkulu Sejahtera, Bengkulu Maju, dan Bengkulu Hebat,” ungkap Isnan.

di Gelar/Nb.co.id
Sekda juga berharap forum ini dapat menghasilkan rekomendasi strategi yang dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan dalam menghadapi tantangan pembangunan ekonomi, khususnya di wilayah Sumatera, serta mendorong investasi yang lebih terarah untuk pertumbuhan yang lebih merata dan inklusif.
“Pemerintah provinsi juga memberikan kemudahan berinvestasi melalui Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2021, yang memberikan insentif pajak dan retribusi bagi investor. Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Bengkulu,” kata Sekda Isnan.
Terakhir, Sekda juga menunjukkan sektor-sektor unggulan yang menopang perekonomian daerah, seperti perkebunan kelapa sawit, kopi, dan tanaman pangan, serta potensi energi terbarukan, yaitu panas bumi di Kabupaten Lebong dan potensi kelapa sawit, karet, batu bara, tambak udang, serta perikanan di Kabupaten Bengkulu Utara.
“Pemerintah Provinsi Bengkulu telah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk membentuk tim percepatan investasi yang dikenal dengan ‘Rafflesia’, yang fokus pada pengembangan UMKM dan peningkatan ekspor,” ujar Sekda Isnan. (nB)