Kepahiang, Narasiberita.co.id.- Rumah warga di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu ambruk, yang terjadi pada Kamis (20/2/2025), sekira pukul 17.30 WIB.
Kerugian material mencapai puluhan juta, akibat dari kejadian ini sang pemilik rumah juga terpaksa harus mengungsi ketempat yang lebih aman, guna mengantisipasi memburuknya keadaan.
Apa yang menyebabkan rumah milik Reston warga Gang Musi Kelurahan Padang Lekat Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang ambruk .
Diceritakan Reston, musibah besar yang dialami dirinya bersama keluarga berawal dari hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kepahiang sejak siang Kamis (20/2/2025) hingga petang.
Guyuran hujan yang terjadi menyebabkan aliran air yang semakin mengalir deras dari berbagai arah sehingga menyebabkan pondasi rumah yang dibangun dipinggir jurang ikut tergerus dan akhirnya merobohkan bangunan bagian belakang rumahnya.
“Awalnya hanya pondasi banguan yang mulai patah akibat gerusan air, tapi lama kelamaan karena hujan tidak kunjung berhenti rumah saya juga ikut roboh,” turur Reston.
Dijelaskannya, sebelum terjadi musibah itu, dirinya bersama keluarga tengah berada di ruangan tengah, secara tiba-tiba ditinya mendengar ada suara keras dari arah belakang bangunan rumah dan setelah di cek bagian belakang rumah sudah ambruk termasuk perabotan dapur juga mengalami kerusakan akibat tertimpa material bangunan.
“Alhamdulillah tidak ada korban, tapi dihitung kerugian yang saya alami mencapai puluhan juga, karena bukan hanya bangunan yang rusak tapi seluruh perabot rumah juga mengalami kerusakan,” singkat reston.
Hujan deras yang mengguyuri wilayah Kebupaten Kepahiang Kamis (20/2/2030) tidak hanya menghancurkan rumah Reston, juga mengakibatkan banjir dan terjadinya genangan air yang hingga masuk ke dalam rumah warga.
Catatan BPBD Kabupaten Kepahiang wilayah yang terdampak akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari belakangan ini mengguyuri Kabupaten Kepahiang, diantaranya, Kelurahan Dusun Kepahiang, Pasar Ujung, Padang Lekat, Desa Benuang Galing dan beberapa wilayah lainnya tergenang banjir yang disebabkan luapan air dari drainase yang tak sanggup menampung debit air sehingga meluap hingga masuk ke rumah warga.
“Kita sudah memberikan himbauan khususnya warga yang bertempat tinggal atau bekerja di daerah rawa terjadinya bencana alam untuk meningkatkan kewaspadaan, dimana sekarang kita tengah berada dalam musim hujan, yang curah hujannya cukup tinggi,” ucap Kalak BPBD Kabupaten Kepahiang, Hendra.
“Antisipasi lain sekarang kami juga telah mensiagakan Satgas kami jika nanti sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, karena Kepahiang merupakan daerah yang cukup rawan terjadinya bencana alam, seperti banjir, pohon tumbang, lingsor dan juga angin outing beliung,” demikian Hendra.
NB