Terompet Dan Petasan Menurun, Pedagang Merugi

  • Bagikan
Foto: Terompet Dan Petasan Menurun, Pedagang Merugi

Bengkulu, Narasiberita.co.id- Menjelang pergantian tahun baru 2025, sejumlah pedagang terompet dan kembang api mengeluh sepi pembeli.

Kerugian omset penjualan mencapai 50 persen dibandingkan tahun lalu.

“Kalau sekarang, modal aja belum dapat sampai saat ini,” kata salah satu pedagang, Murti, Senin (30/12/2024).

Sebelumnya, pada tahun 2023 lalu, Murti mengungkapkan bisa meraih omset 5 hingga 10 juta.

Tahun ini, pendapatan penjualannya menurun drastis.

Ia menyebut penurunan ini disebabkan oleh kurangnya minat warga.

Selain itu, waktu penjualan yang berdurasi singkat juga mempengaruhi angka penjualan.

Tahun lalu, ia telah berjualan sejak tanggal (10/12/2024).

Artikel Lainnya :  Mahasiswa Dibengkulu Tersandung Hukum, Diduga Plagiat Tugas Makalah

Namun cuaca yang tidak menentu membuatnya terpaksa mulai berjualan sejak (20/12/2024).

“Karena hujan terus, kami buka kemarin di tanggal (20/12/2024),” tuturnya.

Saat ini, Murti hanya menjualkan terompet jenis plastik.

Dirinya tidak berani menjual terompet berjenis kertas, karena khawatir mengalami kerusakan saat hujan.

“Cuma kalau yang kertas kalau kena air itu cepat hancur,” ungkapnya.

Murti juga mengaku tidak berani mengambil modal awal terlalu banyak baik dari terompet dan kembang api seperti tahun kemarin.

“Kalau sekarang modal kami tidak sampai dari 5 juta, karena takut. Ini aja belum balik modalnya,” tutup Murti.

Artikel Lainnya :  Rayakan Kekayaan Budaya Turun Temurun, Marga Sembiring Provinsi Bengkulu Gelar Pentas Seni Perkolong-kolong

Pedagang menjual pernak-pernik, untuk menyambut malam tahun baru di beberapa lokasi seperti di sekitaran Pintu Batu, Masjid Jamik. (Afs)

  • Bagikan