Selama Tahun 2024, Basarnas Bengkulu Bengkulu Selamatkan 39 Jiwa,15 Meninggal dan 7 Masih Hilang

  • Bagikan
Foto Bazarnas Basarnas Bengkulu Selamatkan 39 Jiwa,15 Meninggal dan 7 Masih Hilang/nb.co.id.-

Bengkulu, Narasiberita.co.id.-Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Bengkulu mencatat 37 operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) telah dilaksanakan Selama Tahun 2024.

Operasi ini menangani berbagai insiden, seperti kecelakaan kapal Kemudian kondisi yang membahayakan manusia dan bencana alam, dengan total 61 korban yang terdampak.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 39 orang berhasil diselamatkan, sementara 15 meninggal dunia, dan 7 orang masih dinyatakan hilang.

Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bengkulu, Likopa, menjelaskan bahwa kecelakaan kapal nelayan menjadi jenis insiden paling dominan tahun ini.

“Kondisi gelombang tinggi dan cuaca buruk sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan kapal di wilayah pesisir Bengkulu,” ujar Likopa pada Jumat, (20/12/2024).

Artikel Lainnya :  Kepala Rupbasan Kelas I Bengkulu, Beri Reward Bagi Pegawai Teladan

Dari sembilan operasi SAR terkait kecelakaan kapal nelayan, Basarnas berhasil menyelamatkan 26 korban, sementara dua meninggal dunia dan satu lainnya hilang. Insiden ini tersebar di berbagai wilayah pesisir, mulai dari Mukomuko di utara hingga Kaur di selatan.

Selain kecelakaan kapal, kasus kondisi membahayakan manusia juga mencatat angka yang cukup signifikan. Dalam 32 kasus yang tercatat, 34 orang berhasil diselamatkan. Namun, 14 korban meninggal dunia, dan 6 lainnya belum ditemukan.

Sebagai langkah pencegahan, Basarnas Bengkulu gencar memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kepada nelayan yang menjadi kelompok paling rentan. Edukasi ini dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal.

Artikel Lainnya :  Rayakan Kekayaan Budaya Turun Temurun, Marga Sembiring Provinsi Bengkulu Gelar Pentas Seni Perkolong-kolong

“Kami terus mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol keselamatan. Untuk nelayan, misalnya, penggunaan jaket pelampung harus menjadi kebiasaan,” jelas Likopa.

Selain itu, Basarnas juga menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat dalam setiap operasi SAR untuk memastikan penyelamatan dilakukan secara cepat dan profesional.

Namun, tantangan masih menjadi bagian dari pekerjaan tim Basarnas. Likopa mengungkapkan bahwa kondisi geografis, cuaca ekstrem, dan keterbatasan alat menjadi kendala yang kerap menghambat operasi.

Meski demikian, Basarnas terus berupaya meningkatkan kapasitas, termasuk melalui pembaruan teknologi dan peralatan penyelamatan.

“Kami ingin operasi di masa depan lebih efektif, sehingga peluang menyelamatkan korban semakin besar,” ujar Likopa.

Artikel Lainnya :  Operasi Pekat Nala, Tim Polsek Kampung Melayu Amankan 98 Botol Miras

Ia juga berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya keselamatan, terutama di wilayah rawan bencana seperti  Bengkulu.

“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Basarnas,” tambahnya.

Basarnas  Bengkulu tak hanya mengevaluasi operasi yang telah dilakukan, tetapi juga mempersiapkan langkah strategis untuk tahun depan. Peningkatan edukasi keselamatan dan kolaborasi dengan berbagai pihak akan terus diutamakan.

Dengan capaian 39 nyawa yang berhasil diselamatkan tahun ini, Basarnas Bengkulu membuktikan komitmennya dalam melindungi masyarakat.

“Kami berharap tahun 2025 dapat menjadi momentum untuk mengurangi angka kecelakaan, sehingga keselamatan masyarakat Bengkulu semakin terjamin,” pungkas Likopa.

(Ida)

  • Bagikan