Pemuda Rejang Lebong Pelajari Rahasia Jepang Mengelola Situs Budaya

Rejang Lebong, Narasiberita.co.id – Hari ini, dua pemuda asal Rejang Lebong, Gustian Rama Fernandes, A.Md.Kep, dan Meido Ahmad Silendra, A.Md.Kep, yang saat ini bekerja di Jepang, memanfaatkan waktu libur mereka dengan cara yang inspiratif.

Di tengah kesibukan kerja, keduanya mengunjungi Yamadera, sebuah situs bersejarah di Prefektur Yamagata, Jepang kuil megah yang berdiri di tebing batu dan dikelilingi pesona alam musim gugur yang menakjubkan.

Namun, kunjungan ini bukan sekadar perjalanan wisata biasa. Gustian dan Meido menjadikannya kesempatan untuk belajar langsung bagaimana masyarakat Jepang menjaga, mengelola, dan mengembangkan situs budaya agar tetap hidup dan bernilai ekonomi.

Di Yamadera, mereka menyaksikan sinergi antara pelestarian sejarah, kebersihan lingkungan, dan keterlibatan masyarakat lokal dalam menjaga warisan budaya.

“Kami sangat terinspirasi dengan cara Jepang mengelola tempat bersejarahnya. Setiap detail diperhatikan — dari kebersihan, aksesibilitas, hingga bagaimana masyarakat ikut menjaga nilai budaya yang ada,” ujar Gustian Rama Fernandes saat dihubungi melalui pesan singkat dari Jepang, hari ini (4/11/2025).

Menurut Gustian, apa yang ia pelajari di Jepang bukan hanya tentang manajemen pariwisata, tetapi juga cara berpikir masyarakat yang menghargai warisan budaya sebagai identitas dan sumber kesejahteraan bersama.

Ia menilai prinsip tersebut bisa diterapkan di daerah asalnya, Rejang Lebong, yang memiliki potensi wisata sejarah dan budaya yang belum tergarap maksimal.

“Sepulang dari Jepang nanti, kami ingin mengimplementasikan apa yang kami pelajari di sini. Rejang Lebong punya banyak situs bersejarah dan potensi wisata alam yang luar biasa. Jika dikelola dengan baik, bisa menjadi destinasi yang edukatif dan menyejahterakan masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gustian menyampaikan harapan agar pemerintah daerah membuka ruang kolaborasi bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata dan pelestarian budaya. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga identitas daerah.

“Kami tidak hanya ingin membawa pulang pengalaman, tapi juga cara berpikir baru — bahwa menjaga budaya bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga kebanggaan setiap warga,” tambahnya dengan semangat.

Langkah Gustian dan Meido menjadi contoh nyata bagaimana generasi muda dapat membawa perubahan positif bagi daerah asalnya, meski sedang berada jauh di negeri orang.

Di antara keheningan kuil Yamadera yang berusia ratusan tahun, keduanya menemukan inspirasi tentang harmoni antara tradisi, alam, dan kemajuan sebuah pelajaran berharga yang ingin mereka bawa pulang untuk Rejang Lebong tercinta. (Rian) Nb

Tinggalkan Balasan