Bengkulu, Narasiberita.co.id.-Taman Budaya Provinsi Bengkulu bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu menggelar berbagai macam lomba.
Diantaranya lomba vocal group lagu daerah, seni rupa, dan daur ulang limbah plastik. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai siswa SLTA sederajat dan lomba seni rupa tingkat SD.
Acara ini diadakan di Gedung Taman Budaya Bengkulu dan dihadiri oleh berbagai kalangan. Termasuk pelajar, guru, dan juga seniman.
Lomba vocal group lagu daerah yang bertema “Harmoni Bumi Raflesia” bertujuan untuk melestarikan seni budaya lokal serta mengapresiasi kreativitas generasi muda dalam seni musik daerah.
“Secara umum di semester kedua ini, event kegiatan kita di Taman Budaya ini ada 12 kegiatan lomba dan pagelaran. Kebetulan hari ini secara berbarengan kita ada 3 kegiatan lomba vocal group, lomba daur ulang sampah serta seni rupa,” jelas Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Bengkulu Bambang Erawan S.Sos.

Untuk lomba seni daur ulang, lanjutnya, dengan tema “Pemanfaatan Limbah Plastik” bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan cara kreatif memanfaatkan sampah plastik menjadi karya seni yang bernilai. Terlihat para peserta sangat antusias dalam mengerjakan karya mereka masing-masing.
Hadid Fadilah Arva Sizar salah seorang peserta yang berasal dari SMAN 1 Kota Bengkulu, kelas 11 menjelaskan karya yang ia buat bersama timnya.
“Ini ada beberapa karya kak. Salah satunya cermin yang kita hias kayak matahari gitu. Terus ada tempat permen, ada kursi, ada juga meja sama pot bunga yang bahannya kami buat dari gelas plastik, ada aqua gelas, botol, cat, sama lem kak,” jelas Hadyd.
Ia mengaku timnya berjumlah 5 orang yang berasal dari kelas yang berbeda-beda. “Kita ada 5 orang dari kelas yang beda-beda kak. Ada juga yang dari kelas 12,” jelasnya.
Pendaftaran lomba seni rupa ini berlangsung dari tanggal 11 hingga 23 Oktober 2024 dan terlaksana hari ini Kamis, (24/10/2024).
Disisi lain, Fauzan Alif, salah seorang dewan juri di lomba daur ulang menjelaskan,
“Disini kami diarahkan oleh pihak Taman budaya untuk memberikan penilaian terhadap para peserta didik atau para peserta lomba mengenai hal kegiatan memberdayakan limbah yang ada.
Dengan adanya kegiatan ini mungkin bisa memancing minat atau kreativitas berpikir generasi selanjutnya dalam meminimalisir jumlah sampah. Disitulah poin plusnya,” jelas Fauzan.
Ia juga menjelaskan soal penilaian dalam lomba ini.
“Salah satunya yakni originalitas. Jadi, disini peserta didik atau peserta benar-benar menciptakan karya dengan kreativitas mereka bukan karya yang bersifat plagiat,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan generasi muda dan masyarakat umum semakin peduli terhadap lingkungan dan budaya lokal. Serta, lebih kreatif dalam menyikapi masalah sosial seperti pencemaran lingkungan. (Nb)