Menikam Honorer Siluman Membunuh Harapan Gada Terdepan, Hingga Gimmick Politik Mulai Bermunculan

  • Bagikan

Seluma, Narasiberita.co.id –– Berita Acara Pembatalan Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II Kabupaten Seluma Tahun 2024 menuai polemik.

Pengungkapan honorer siluman turut menjadi perhatian khusus para pengamat.

Harga diri mulai dipertaruhkan oleh berbagai pihak demi esensi yang tidak jelas. Keberpihakan pemerintah terhadap rakyatpun mulai menjadi pertanyaan besar, sekaligus penurunan nilai-nilai sosial bagi penguasa.

Septo Adinara, pengamat sosial sekaligus tokoh pemuda kabupaten Seluma turut menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Pj. Sekretaris Daerah yang Membatalkan Seleksi PPPK Tahap II Kabupaten Seluma. Dirinya menilai bahwa salah satu wujud keberpihakan pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan peluang kesejahteraan bagi masyarakatnya, Jum’at (20/06/2025).

Artikel Lainnya :  Dituntut 8 Bulan Penjara, Terdakwa Penyegelan Kantor Desa di Seluma Ajukan Pledoi

“Saya sangat tidak setuju dengan dikeluarkannya berita acara pembatalan tersebut, apa esensinya? bukankah pemerintah seharusnya menjamin kesejahteraan masyarakatnya? Kenapa ini malah menikam harapan orang yang benar-benar bekerja dan mengabdi untuk daerah,” ungkap Septo.

Ditambahkannya, bahwa pemerintah kabupaten Seluma sudah melanggar sila kelima Pancasila. Ketidakadilan bagi rakyat sudah muncul di awal jabatan pemerintahan Kabupaten Seluma.

“Sangat tidak adil bagi mereka yang benar-benar bekerja yang diminta untuk datang pagi dan pulang sore. Absen 3 kali sehari bahkan penghasilan memprihatinkan, bayangkan saja guru dan nakes ada yang gajinya Rp. 300 ribu/bulan. Tenaga teknis ada yang gajinya hanya Rp. 250 ribu/bulan. Satu-satunya harapan mereka adalah diangkat menjadi PPPK demi peningkatan kesejahteraan,” tegasnya.

Artikel Lainnya :  Bupati Seluma Teddy Rahman Minta Seluruh OPD Proaktif Koordinasi ke Pemprov dan Pusat

Dijelaskannya, bahwa perlu adanya ketegasan dari Bupati Seluma agar situasi kabupaten Seluma tetap kondusif. Dimata publik kabupaten Seluma saat ini tidak baik-baik saja, sehingga kritik dan saran harusnya menjadi masukan dan pedoman perbaikan.

“Ini perlu dipertimbangkan lagi, kritik dan saran harusnya menjadi masukan dan pedoman untuk melakukan perbaikan. Diperlukan juga fokus group discussion dengan menghadirkan para penggiat, Tokoh-tokoh yang dinilai hendak memajukan daerah dari berbagai sektor. Dalam situasi ini, kabupaten Seluma butuh sumber daya manusia yang optimis dalam kemajuan. Bukan SDM yang hanya memikirkan kekuasaan dan gimmick politik di tengah ketidak tentraman rakyat.” tutupnya.

Artikel Lainnya :  Peternak Diseluma Cemas Terkait Virus Jembrana

Diketahui, bahwa gelombang aksi damai dari Pejuang PPPK Tahap II Kabuapten Seluma akan digelar di Kantor Bupati Seluma pada hari Senin (23/06) mendatang. (Da)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan