Bengkulu, Narasiberita.co.id.-Provinsi Bengkulu terus menarik perhatian investor asing berkat kekayaan sumber daya alam yang melimpah membuat peluang investasi menjanjikan.
Tidak hanya pesona pariwisata yang memukau, tetapi juga potensi energi terbarukan yang dimiliki Bengkulu.
Sehingga Bengkulu kini siap menjadi kawasan pengembangan ekonomi berkelanjutan yang sangat menjanjikan.
Untuk memanfaatkan potensi yang ada Pemerintah Provinsi Pemprov sedang mengambil Langkah besar tengah diambil besar, melalui promosi yang intensif dan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk investor.
Maka selanjutnya Pemprov Bengkulu berupaya membuka pintu bagi investasi yang dapat mendorong percepatan ekonomi daerah.
Hal dibuktikan dengan adanya delegasi investor dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Italia, dan Singapura, melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah provinsi Bengkulu di Kantor Gubernur Bengkulu pada Pada Jumat (11/10/2024).

Dalam pertemuan tersebut, para investor yang tergabung dalam Global Green Belt Economic Cooperation (GGBEC), sebuah aliansi bisnis yang beranggotakan 60 negara, bertemu dengan sejumlah pejabat daerah di Kantor Gubernur Bengkulu.
Mewakili Plt Gubernur Bengkulu, Sekretaris Daerah Isnan Fajri menyampaikan sambutan hangat kepada para investor, kemudian Isnan Fajri mengenalkan potensi Bengkulu kepada investor, tidak luput menjadi perhatian Pulau Enggano menjadi salah satu fokus utama.
Pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya, termasuk hutan mangrove, pantai, dan keberagaman burung eksotis ini, memiliki daya tarik wisata bahari yang sangat besar.
Isnan juga menyatakan bahwa pulau ini telah didukung infrastruktur memadai, termasuk bandara, pelabuhan laut, listrik, telekomunikasi, dan pasokan air bersih.
Semua ini menjadikan Enggano sebagai kawasan yang siap dikembangkan sebagai destinasi wisata internasional.
Menurut Sekdaprov, para investor terlihat antusias dengan potensi pariwisata ini.
Tidak hanya menawarkan keindahan alam, Enggano juga diharapkan dapat menjadi contoh pengembangan wisata berkelanjutan yang sejalan dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
“Investasi di sektor pariwisata Pulau Enggano diharapkan mampu menarik wisatawan mancanegara sekaligus menjaga kelestarian alamnya,” tambah Isnan.
Lebih lanjut Isnan menyatakan, selain sektor pariwisata, Bengkulu juga memiliki potensi besar di sektor energi terbarukan, terutama dari panas bumi dan tenaga air.
Para investor asing ini pun, tertarik pada prospek pengembangan energi yang ramah lingkungan, mengingat Bengkulu merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya panas bumi terbesar di Sumatera.
Pemerintah daerah berharap investasi di sektor ini akan meningkatkan produksi energi terbarukan yang bermanfaat bagi daerah dan sekaligus menyokong target nasional dalam menurunkan emisi karbon.
“Potensi energi terbarukan di Bengkulu sangat besar, terutama di sektor panas bumi dan tenaga air. Dengan investasi yang tepat, kami yakin ini dapat menjadi salah satu sumber energi utama di masa depan,” ujarnya
Selain pariwisata dan energi, proyek infrastruktur juga dipaparkan sebagai salah satu daya tarik investasi.
Salah satunya adalah proyek pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Bengkulu dan Lubuklinggau, yang diharapkan akan memperkuat sektor logistik dan transportasi hasil tambang.
Proyek ini diyakini mampu menarik minat investor yang ingin mengembangkan sektor pertambangan, termasuk batu bara, emas, dan mangan yang cukup melimpah di Bengkulu.
Bengkulu juga memiliki potensi besar di sektor perkebunan.
Menjadi penghasil kopi terbesar ketiga di Sumatra, Bengkulu menawarkan peluang bagi pengembangan industri kopi yang dapat mendukung perekonomian lokal.
Selain itu, perkebunan kelapa sawit, karet, serta tambak udang Vannamei juga menjadi sektor yang diincar investor.
Semua sektor ini membuka peluang luas untuk kerja sama investasi yang dapat memperkuat perekonomian daerah.
Ketertarikan para investor dalam kunjungan ini tidak hanya sebatas obrolan, tetapi juga menghasilkan rencana konkret.
Beberapa investor mengundang perwakilan dari Bengkulu untuk berkunjung ke Italia dan Tiongkok guna membahas peluang kerja sama lebih lanjut.
Diskusi ini diharapkan dapat melibatkan pertukaran teknologi yang akan mendukung pengembangan di Bengkulu, khususnya di sektor energi dan pariwisata.
“Para investor yang hadir menyatakan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama lebih lanjut. Mereka juga merencanakan undangan bagi perwakilan dari Bengkulu untuk berkunjung ke Italia dan Tiongkok guna membahas peluang kerja sama ini secara lebih rinci, serta mengeksplorasi penerapan teknologi yang dapat mendukung pengembangan di Bengkulu,” jelas Isnan Fajri. (NB)