Seluma, Narasiberita.co.id — “Huuuuuuuuuuu” begitulah suara yang dikeluarkan oleh salah satu peserta Nangguak yang sontak diiringi sorak sorai penonton di sekeliling Wisata Tebat Ratu Desa Lunjuk.
Nangguak berasal berasal dari kata kerja Tangguk, dapat dikategorikan sebagai kegiatan menangguk ikan menggunakan alat Tangguk. Nangguak adalah bahasa Serawai Seluma yang bermakna menangkap ikan dengan alat tangkap “Saghuak” dan Keranjang.
Pagi hari Kamis 29 Mei 2025 sekira pukul 09.00 pagi, masyarakat tampak ramai memadati pinggiran Wisata Tebat Ratu Desa Lunjuk Seluma Barat. Dengan mengenakan celana dan baju lengan panjang, tak lupa Topi Coboy atau Jilbab Perempuan turut menjadi suatu identitas ketika seseorang akan Nangguak agar terlindungi dari sengatan matahari.
Sebagai senjata perang Nangguak, Keranjang atau Saghuak ditenteng bahkan disangkutkan di kepala sebagai bukti keseriusan dalam memeriahkan tradisi Tahunan ini. Menyandang tas selempang kecil terbuat dari karung beras sebagai wadah hasil tanggapan, semakin besar tas maka semakin besar harapan untuk mengumpulkan hasil Nangguak.
“Dengan Mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Kegiatan Nangguak Tahun 2025 Dimulai” Sampai Kepala Desa Lunjuk Pengki Suwito menggunakan mikrofon sebagai tanda dimulainya kegiatan Nangguak. Hiruk-pikuk masyarakat pun terjadi, terlihat masyarakat berlarian ketengah Tebat untuk mulai Nangguak.
Tidak butuh waktu lama terdengar suara “huuuuuuuu” dari salah satu peserta Nangguak sambil mengangkat ikan Gabus seukuran lengan orang dewasa. Disambut tepuk tangan dan sorakan dari warga yang menonton di pinggiran Tebat.
“Selain ajang silaturahmi hal ini sudah menjadi tradisi tahunan kami, dan juga sebagai wadah rekreasi masyarakat desa kami” Sampai Kepala Desa.
Tidak boleh membawa alat tangkap selain Keranjang atau Saghuak merupakan salah aturan kegiatan Nangguak. Bahkan membawa senjata tajampun turut menjadi salah satu larangan yang harus dipatuhi oleh peserta Nangguak. Hasil yang didapatkan sepenuhnya menjadi hak milik peserta Nangguak. Panita kegiatan yang merupakan unsur Perangkat Desa, BPD, dan tokoh masyarakat memiliki kewenangan penuh terhadap hasil “Lumpatan”.
Lumpatan adalah seperangkat alat yang dibangun oleh panitia untuk mennyaring ikan di pintu keluar air, biasanya ikan akan terperangkap dalam Lumpatan ini. Hasil yang didapatkan oleh Lumpatan akan dibagi rata kepada seluruh panitia.
Tradisi Tahunan ini harusnya menjadi salah satu Branding Pariwisata di Kabupaten Seluma. Event Nangguak menjadi kegiatan yang dirasa mampu mendatangkan wisatawan dari luar daerah. Jika pengelolaannya bagus, kegiatan seperti ini sangat diminati oleh berbagai kalangan. Dimana mandi lumpur, di daerah lain merupakan kegiatan yang diminati sebagai ajang rekreasi.
Nangguak diharapkan dapat dipertahankan eksistensinya sebagai kegiatan turun temurun. Pemerintah daerahpun diharapkan berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan Nangguak di masa yang akan datang.
Penulis : Diel Andika