Dampak Kelangkaan BBM, Masyarakat Nelayan Pasar Seluma Desak Pemerintah Beri Kebijakan

  • Bagikan

Seluma, Narasiberita.co.id – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu mulai berdampak luas. Sektor ekonomi mulai terganggu, tak terkecuali masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan. Sementara belum adanya kebijakan dari pemerintah agar dampak tidak meluas.

Para nelayan yang biasanya berangkat mencari ikan di tengah laut menggunakan perahu saat ini tidak bisa berangkat mencari nafkah. Hal ini diakibatkan oleh sulitnya mendapatkan Bahan Bakar.

“Iya saat ini nelayan di Pasar Seluma sudah 3 hari tidak melaut, bagaimana kita mau melaut sedangkan mendapatkan minyak sangat sulit, ” Ungkap Ekwan Ketua Kelompok Nelayan Pasar Seluma kepada Narasi Berita, Selasa (27/05/2025).

Artikel Lainnya :  Pilbup Seluma 2024, Paslon Erwin-Jonaidi Resmi Mendapat Nomor Urut 2, Lanjutkan 2 Periode

Selain tidak bisa melaut, akibat kelangkaan BBM ini juga akan mengancam sektor perekonomian. Masyarakat yang hanya menggantungkan ekonominya dengan mencari ikan, juga akan terancam tidak bisa makan.

“Bagaimana kami mau mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istri kami. Sedangkan mencari BBM untuk kendaraan motor kami saja sulit, apalagi untuk bahan bakar perahu,” Tambah Ekwan.

Sementara itu, untuk dapat melaut, biasanya para nelayan membawa bahan bakar minimal 35 liter per hari. Untuk mendapatkan BBM di SPBU antrian hingga puluhan jam dan jika membeli di pengecer harganya mencapai Rp. 25 ribu hingga Rp. 80 ribu rupiah.

Artikel Lainnya :  Pemda Seluma Klaim PT. Berklindo Belum Mengurus Perpanjangan HGU Menjelang Masa Akhir 2026

“Kami sangat berharap adanya kebijakan dari pemerintah daerah. Sehari biasanya perahu minimal membawa 35 liter minyak, sedangkan antrian di SPBU mencapai puluhan jam. Harga jual di pengecer saat ini sangat tinggi.” Tutup Ikhwan.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di SPBU Tais antrian mengular hingga dengan 3 kilometer. Bahkan ada masyarakat yang rela mengantri sejak jam 3 subuh. Jika pemerintah tidak mengambil kebijakan maka seluruh sektor akan lumpuh akibat kelankaan BBM. (Da)

  • Bagikan