Bengkulu, Marasiberita.co.id.- Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi angkat bicara terkait aspirasi yang disampaikan anggota DPRD Kota Bengkulu, meminta pergantian Direktur Utama Perumda Tirta Hidayah atau PDAM.
Sebagai pemegang saham di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Dedy telah meminta Sekretaris Daerah serta Dewan Pengawas PDAM untuk mencari tahu masalah yang terjadi dengan perumda Tirta Hidayah.
“Saya sudah perintahkan dewan pengawas dan Pak Sekda untuk mencari tahu apakah betul informasi PDAM itu sedang sakit. Kalau memang sakit, ya kita obati. Misal kalau sakit kepala, kasih Bodrex. Kalau sakit perut, kasih obat sakit perut. Jangan salah obat,” ujar Dedy dengan mengibaratkan kondisi Perumda dengan kondisi manusia.
Kata Dedy, memang selama ini banyak keluhan dari masyarakat terkait layanan air bersih dari PDAM tidak optimal.
“Ada yang menyebut air tidak mengalir, hanya angin yang keluar dari keran, atau bahkan air baru hidup pada malam hari dan dalam kondisi kotor banyak lumpur,” terang.
Dengan banyaknya aduan ini tentu menimbulkan sebuah pertanyaan, apakah yang sebenarnya terjadi dengan Perumda Tirta Hidayah, yang dahulu selalu memberikan layanan terbaik.
Dedy menegaskan, pembenahan akan segera dilakukan sembari menunggu hasil evaluasi dari Dewan Pengawas.
Apa pun keputusan yang akan diambil nantinya bertujuan untuk menyelamatkan dan meningkatkan kinerja PDAM.
“Intinya, sebagai pemegang saham, kami berkepentingan menyelamatkan PDAM ini. Apa pun keputusannya nanti, harus yang terbaik untuk PDAM,” tutupnya.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Perjuangan menyoroti membengkaknya belanja pegawai di tubuh Perusahaan Umum Milik Daerah Daerah (Perumda) Tirta Hidayah.
Bahkan, Fraksi PAN meminta Walikota Bengkulu mengevaluasi dan mengganti Direktur Utama Perumda Tirta Hidayah yakni Samsu Bahri. Ini disampaikan langsung, Ketua Fraksi PAN-Perjuangan, Kusmito Gunawan. (NB)